Rakyat harus semakin kritis. Jangan memilih orang atau partai yang suka memaksakan kehendak dan membodohi rakyat.
Mencermati sepak terjang Puan Maharani sampai akhir-akhir ini memang sungguh bikin 'nyesek'. Mulai dari perannya di DPR yang tidak istimewa dan pencitraannya yang super norak.
Apa sih perannya yang menonjol sebagai ketua DPR? Sebatas memimpin rapat, sidang dan mengesahkan hasil kerja kan? Pencetus pemikiran untuk kepentingan rakyat sepertinya juga tidak ada yang orisinal dari pemikiran dia pribadi. Dipilih oleh rakyat dan diberi kesempatan menjadi ketua DPR pun sepertinya hanya karena mempunyai garis keturunan Bung Karno saja. Tak ada yang lebih.
Selanjutnya setiap kali menjelang pemilu kerjaannya adalah pencitraan menggunakan ratusan baliho di mana-mana. Baliho yang hanya mengotori pemandangan dan tidak ada unsur keindahan sama sekali.
Yang tak kalah menyebalkan juga menjelang pemilu 2024 ini adalah pencitraannya dengan seolah membantu bertanam padi. Nampang menggunakan baliho juga kian besar ukurannya dan semakin banyak jumlahnya.
Aksi terbarunya adalah saat dia meresmikan gedung baru Pasar Legi Solo, Kamis 20 Januari 2022 kemarin.
Sejak kapan peresmian pasar dilakukan oleh ketua DPR? Ya, pasti sejak ada wanita ambisius yang satu ini. Pasti semua tahu bahwa peresmian pasar atau sarana prasarana yang lain adalah tugas eksekutif (kepala daerah) dan bukan tugas legislatif (DPR, apalagi ketua). Dalam sejarah negeri sejak era orde baru pun (yang saya tahu) tidak pernah ada kejadian seperti apa yang dilakukan Puan ini.
Puan pasti sadar dan tahu bahwa peresmian Pasar Legi Solo itu bukan tugas dia sebagai ketua DPR, dan kalau dia sudah melakukannya berarti memang dia sengaja menganggap rakyat negeri ini bodoh dengan mencampuradukkan tugas legislatif dengan eksekutif. Semestinya peresmian ini oleh Ganjar Pranowo sebagai Gubernur Jateng atau bahkan cukup oleh Gibran Rakabuming Raka sebagai Walikota Solo.
Terkait dengan peresmian pasar ini beberapa hari sebelumnya saat Gibran ditanya oleh awak media tentang apakah Pasar Legi akan diresmikan oleh Pesiden Jokowi, dia menjawab bahwa sudah ada walikota saja tak perlu harus oleh presiden. Tetapi saat hari H peresmian ternyata yang meresmikan justru Puan Maharani sebagai ketua DPR.
Sepertinya dalam hal ini Gibran dan Ganjar sudah mendapat tekanan dari PDI-P. Alasan Ganjar tidak hadir dalam peresmian pasar ini karena undangan 'mepet' dan ada acara lain sepertinya memang hanya alasan mengada-ada untuk menutupi adanya tekanan dari partainya agar peresmian dilakukan oleh Puan Maharani.
Tak bisa dipungkiri lagi bahwa peristiwa peresmian Pasar Legi ini adalah bentuk pencitraan Puan yang amat sangat norak dan cacat logika. Kalau orang yang suka menganggap rakyat bodoh dengan pencampuradukan peran legislatif dengan eksekutif ini kelak 2024 tetap dipilih sebagai Presiden atau Wakil Presiden, entah apa jadinya negeri ini.
Rakyat harus semakin kritis. Jangan memilih orang atau partai yang suka memaksakan kehendak dan membodohi rakyat. Merdeka!
***
Solo, Jumat, 21 Januari 2022. 11:20 am
'salam kritis penuh cinta'
Suko Waspodo
suka idea
antologi puisi suko
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews