Mengapa Google dan Apple Menerapkan Meditasi?

Tak hanya Google, General Mills, Apple, pada waktunya perusahaan di Indonesia juga menerapkan praktek meditasi. Juga instansi pemerintah.

Sabtu, 13 Maret 2021 | 07:12 WIB
0
202
Mengapa Google dan Apple Menerapkan Meditasi?
Google dan Apple (Foto: Kompas.com)

Sekitar 800 tahun lalu, Jalaluddin Rumi berseru: “Mulailah perjalanan panjang ke dalam dirimu sendiri.”

Perusahaan besar kini mengajak karyawannya “ berjalan panjang ke dalam diri” melalui kelas meditasi dan yoga.

Riset dari Harvard University itu cukup menggugah. Riset itu menyimpulkan. Meditasi dan Yoga telah mengurangi biaya kesehatan sebesar 43 persen! (1).

Praktek meditasi dan yoga, melalui rileksasi, telah terbukti mengurangi penyakit yang berhubungan dengan stress, neurologic, cardiovascular, muscoloskeletal, dan gastrointestinal ailments.

Begitu banyak penyakit yang datang bersumber dari pikiran, lambung dan jantung. Riset membuktikan praktek rutin meditasi dan yoga mengurangi probability individu yang bersangkutan terkena penyakit itu.

Perusahaan raksasa pun menerapkan meditasi sebagai bagian dari kultur perusahaan.

Google sejak tahun 2007 menerapkan “Search Inside Yourself” sebagai bagian kurikulum kerja karyawan utama.

Program seperti Mindfullness, Emotional Intelligence membantu pekerja untuk lebih harmoni dengan lingkungan, lebih fokus, lebih mendengar, dan lebih mampu mengendalikan strees dalam kerja (2)

General Mills adalah bisnis multinasional dengan revenue di tahun 2020 sebesar 240 trilyun rupiah (USD 17, 63 Billion). Perusahaan ini sejak tahun 2006 menyediakan kelas mingguan untuk karyawannya: meditasi dan yoga.

Praktek meditasi dan yoga dianggap membantu pekerja untuk lebih fokus, lebih jernih dalam mengambil keputusan, dan lebih kreatif mencari solusi.

Trend semakin populernya meditasi dan yoga dibaca oleh Apple. Perusahaan ini pun mengembangkan aplikasinya.

Nama aplikasi Apple itu: Calm. Ia secara online membantu siapapun untuk tidur lebih nyenyak, menambah keyakinan diri, mengatasi stress dan kegelisahan. Semua itu dilakukan melalui bimbingan meditasi online.

Kini aplikasi itu digunakan banyak pihak. Ia sudah senilai USD 250 million. Atau setara dengan 4 Trilyun rupiah. (3)

Meditasi menjadi praktek rohani universal lintas agama, etnik, nasionalitas, gender, yang menyatukan manusia.

Bagaimana di Indonesi? Sudah banyak pula praktek kelas meditasi ditawarkan. Tapi belum terdengar yang secara intensif bergerak menjadikannya sebagai bagian kultur perusahaan besar.

Satu tim mulai bekerja sejak tahun lalu (2019) di Indonesia. Namanya Happiness is Us. Mereka mengkombinasikan meditasi dengan prinsip hidup bahagia.

Buku putih panduan sudah hampir selesai. Buku saya yang berjudul Spirituality of Happiness, Spritualitas Baru Abad 21, Narasi Ilmu Pengetahuan (2020) dijadikan panduan program itu.

Buku saya itu meringkaskan 30 tahun riset positive psychologi, neuro science dan pandangan hidup Jalaluddin Rumi.

Prinsip hidup bahagia murni disusun berdasarkan riset akademik soal Happiness.

Tesis utama buku itu, prinsip bahagia yang dulu dirumuskan oleh filsafat dan agama, kini dirumuskan oleh riset akademik. Happiness menjadi spiritualitas baru abad 21.

Spirituality of Happiness tak menggantikan agama, tapi menyatukan 4300 agama yang ada. Manusia yang kini terpilah dalam 195 negara, 6500 bahasa dan 4300 agama sesungguhnya mereka adalah SATU Homo Sapiens yang sama.

Satu homo sapiens, Satu Bumi, dan Satu Spiritualitas harus menjadi pemikiran baru.

Apapun agamamu, asal negara, etnik, gender, semua bisa bahagia jika menerapkan mindset dan habit bahagia.

Saya merumuskan formula itu dalam 3 P + 2 S. 3P untuk Personal Relationship, Positivity, Passion. 2 S untuk Small Winning dan Spiritual Blue Diamonds.

Formula di atas disusun berdasarkan riset yang ketat. Untuk Personal Relationship misalnya. Prinsip ini diambil berdasarkan riset paling lama dalam sejarah untuk satu isu oleh satu institusi.

Harvard University melakukan riset selama 80 tahun. Hasilnya: yang membuat bahagia itu bukan pendidikan, status ekonomi, pekerjaan, dan lain lain. Yang membuat bahagia adalah memiliki hubungan personal yang akrab.

Namun buku Spirituality of Happiness juga mengeksplor hal lain di luar pesonal relationship.

-000-

Gerakan Happines is Us kini tengah menyusun kurikulum. Ia paduan antara meditasi dan diskusi.

Formula 3P + 2S di atas diurai dalam sesi diskusi. Setiap sesi diskusi diawali dengan simulasi video sekitar 5 menit.

Video ini hanya sebagai pengantar untuk menyentuh mengapa lima prinsip itu: 3P +2S penting.

Saya share simulasi video itu.

Sesi satu: Pentingnya Personal Relationship. Ini videonya: Rahasia Sahabatku.

Sesi Dua: Pentingnya Positivity. Videonya: Lukisan Tentang Ketenangan Jiwa.

Sesi Tiga: Pentingnya Passion. Videonya: Kisah Switi Adikku.

Sesi Empat: Pentingnya Small Winning. Videonya: Kisah Aktivis Gempur

Sesi Lima: Pentingnya Spiritual Blue Diamonds. Videonya: Kisah Dokter Dadi

Tak hanya Google, General Mills, Apple, pada waktunya perusahaan di Indonesia juga menerapkan praktek meditasi. Juga instansi pemerintah.

Satu varian dari gerakan itu melangkah lebih jauh. Memadukan meditasi dengan prinsip hidup Happiness.

Selesai pandemik Covid 19, Happiness is Us segera memulai kontribusinya. Tak ada kontribusi yang lebih sederhana, sehat dan mendalam dibandingkan ajakan Rumi itu:

“Mulailah perjalanan panjang ke dalam dirimu sendiri.”

Maret 2021

Denny JA

***

CATATAN

1. Riset Harvard University: Praktek meditasi mengurangi biaya kesehatan hingga 43 persen

2. Google dan perusahaan raksasa menerapkan meditasi

3. Apple pun mengembangkan aplikasi meditasi

4. Buku Denny JA yang menjadi panduan pelatihan meditasi + happiness: Spirituality of Happiness, Spiritualitas Abad 21, Narasi Ilmu Pengetahuan