Drama Itu Judulnya Politik

Komentar sadis itu adalah "too much love will kill you", terlalu cinta bikin lu mampus.. Sebab nyatanya mereka justru berkata: Love and power will keep us alive.

Minggu, 17 November 2019 | 07:39 WIB
0
292
Drama Itu Judulnya Politik
Persamuhan para petinggi negeri (Foto: Facebook/Budi Setiawan)

Atau bisa dibalik , politik itu judulnya drama. Drama itu gampang buatnya. Salah paham jadi semuanya paham. Salah pengertian endingnya pengertian. Cuma itu. Tapi alurnya dibikin mengharu biru. Membakar emosi sampai meluluhkan kelenjar air mata. Padahal semuanya boong. Main-main. Cuma rekaan.

Demikian juga politik yang cuma sekedar drama. Yang mempermainkan perasaan. Terutama bagi para pendukung seseorang yang menyanjung mereka sampai terkentut-kentut. Kepala mereka nyaris meledak dibakar marah ketika merasa junjungannya disenggol sedikit.

Merasa bagaikan tonsil yang terletak dibelakang lidah menuju tenggorokan. Yang disenggol sedikit kita batuk. Yang jika diserang kuman, dia membengkak dan kita demam.

Sensitifnya tonsil itu sama dengan kelakuan para pihak yang "merasa" jadi bagian parade politisi itu. "Merasa" berguna dukungan mereka itu hingga ramai ramai " merasa" para junjungan harus diselamatkan dari tangan-tangan jahat. Padahal "merasa" itu sama sekali tidak di dukung fakta dan hanya imajinasi saja.

Jadi bersiaplah kecewa melihat perilaku politisi yang tidak sesuai dengan tuntutan "merasa" tadi.

Lini masa mereka dipenuhi hujatan atas Surya Paloh sebagai penghianat. Banyak " merasa" Jokowi di zolimi. Mega dijauhi Paloh. Yang " merasa" memiliki Jokowi mendesak agar tidak hadir dalam penutupan muktamar NasDem.

Akhirnya semua kita tertawa. Bahwa mereka yang "merasa" ternyata tidak dapat apa-apa.

Kecuali pertunjukan drama yang membuat mereka yang tadinya" merasa" berasa mules. Mau kentut tapi tidak bisa.

Karena mendengar komentar sadis atas mereka yang " merasa" yang kini terkapar sebagai " korban perasaan".

Komentar sadis itu adalah

Too much love will kill you

Terlalu cinta bikin lu mampus..

Sebab nyatanya mereka justru berkata :

Love and power will keep us alive..

***