Jangan Pernah Menantang Presiden Jokowi dan Arifin Panigoro

Dan yang paling saya sukai dari Presiden Jokowi dan Arifin Panigoro adalah keduanya sama-sama suka tantangan apalagi kalau ada orang yang menganggap tak bisa mengerjakannya.

Jumat, 13 Desember 2019 | 19:31 WIB
0
2003
Jangan Pernah Menantang Presiden Jokowi dan Arifin Panigoro
Joko Widodo dan Arifin Panigoro (Foto: Facebook/Abi Hasantoso)

Saya sangat senang dapat kabar Arifin Panigoro, pengusaha nasional yang menjadi satu tokoh penggerak reformasi di Indonesia, terpilih menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) dan dilantik secara langsung oleh Presiden Jokowi di Istana Negara Jakarta pada Jumat (13/12) siang.

Pertemuan Presiden Jokowi dan Arifin Panigoro pada hari ini mengingatkan saya pada pertemuan kedua tokoh ini di Solo, Jawa Tengah, hampir sembilan tahun lalu.

Saat itu, pada Minggu 10 Januari 2011 malam, di Best Western Hotel keduanya bertemu dalam jamuan makan malam usai kick-off kompetisi Liga Prima Indonesia (LPI) sebagai reform league yang sempat mengubah peta sepakbola Indonesia dengan tumbangnya kepengurusan Nurdin Halid.

Jokowi saat itu masih menjadi Walikota Solo. Ketika hampir semua gubernur, walikota, dan bupati di seluruh Indonesia tidak ada yang berani menjadi tuan rumah pelaksanaan kick-off LPI, ternyata, cuma Jokowi satu-satunya walikota yang berani menerima ide reformasi sepakbola yang saat itu diusung oleh Arifin Panigoro.

Pak AP, begitu panggilan akrabnya, mereformasi tata kelola sepakbola kita yang sebelumnya menggunakan dana APBD menjadi entitas bisnis mandiri yang dikelola secara profesional dengan modal dari pengusaha. Saat itu Pak AP sebagai pengusaha sendirian maju dengan menggelontorkan dana ratusan miliar rupiah mereformasi sepakbola kita sementara para pengusaha lainnya takut melawan mafia sepakbola!

Bayangkan kalau saat itu tak ada Jokowi. Bisa dipastikan ide breakaway league LPI untuk mereformasi PSSI dan menurunkan Nurdin Halid tidak akan pernah terjadi.

Dalam catatan saya, Jokowi dan Arifin Panigoro adalah dua tokoh yang percaya bahwa kemajuan Indonesia hanya bisa dilakukan dengan cara mereformasi. Hasilnya bisa kita lihat sendiri. Cuma dalam waktu lima tahun banyak perubahan yang terjadi di Indonesia karena Presiden Jokowi berani mereformasi hal-hal yang menghambat kemajuan kita sebagai satu bangsa.

Dan yang paling saya sukai dari Presiden Jokowi dan Arifin Panigoro adalah keduanya sama-sama suka tantangan apalagi kalau ada orang yang menganggap tak bisa mengerjakannya.

Jadi, jangan sekali-kali pernah menantang keduanya. Mereka adalah orang-orang yang ketika dapat tantangan akan mengerjakannya di atas ekspektasi kita. Kiprah Presiden Jokowi dan Arifin Panigoro sudah terbukti untuk kemajuan bangsa ini.

Selamat bekerja, Pak AP. Semoga sukses bekerja ”menjadi penasehat” Presiden Jokowi untuk Indonesia Maju!

***