Pulau Khusus Untuk Presiden Prabowo

Sabtu, 20 April 2019 | 08:49 WIB
0
560
Pulau Khusus Untuk Presiden Prabowo
Sumber gambar ; detik.com

Melihat kengototan Prabowo ingin jadi Presiden pasca pencoblosan Pilpres, sampai-sampai dia memploklamirkan dirinya sebagai Presiden terpilih, serta membangun narasi bahwa penyelenggara pemilu curang, maka saya berpikir ;

Pertama, sebaiknya pemerintah menyediakan sebuah pulau untuk dijadikan provinsi khusus dengan hak istimewa secara penuh. Disana Prabowo menjadi pemimpinnya, dan boleh berlaku layaknya presiden di daerah itu.

Prabowo diberikan kebebasan membangun wilayahnya, termasuk mencari dana pembangunan sendiri, dan mengadakan hubungan luar negeri untuk mendapatkan investasi. Atau kalau tidak mau masuk asing dan aseng, dia bisa memberdayakan warganya, dalam hal teknologi, industri, ekonomi, dan lain sebagainya demi kedaulatan wilayah istimewanya.

Ini bukan berarti negara dalam negara. Toh Prabowo mengakui Pancasila dan UU'45. Dia bisa mengadopsi sistem pemerintahannya menyerupai negara Indonesia. Ada menteri dan kementrian, DPR, MRR, dari SKPD (kedinasan), DPRD, DPD, dll di wilayahnya. Tentang hal-hal teknis lainnya bisa dibicarakan lebih lanjut secara kepala dingin. Yang jelas masih dalam satu visi Indonesia Adil dan Makmur.

Tentang rakyatnya, diisi oleh semua pendukungnya yang loyal dan fanatik. Agar mereka nyaman menjalani hidup dibawah kepemimpinan Prabowo.

Kedua, hak istimewa itu berlaku tiap 5 tahun. Setelah itu diadakan evaluasi atau akreditasi. Kalau kiranya gagal membangun diri sendiri, maka hak istimewa akan dicabut.

Dengan teritori dan kewenangan yang terpisah dan jelas seperti itu, diharapkan kondisi negara bisa adem. Teritori itu menempatkan dua kutub kelompok sesuai dengan keinginannya dan pemimpinnya.

Saya membayangkan, kelak Prabowo berhasil membangun wilayahnya sesuai dengan konsep politiknya. Wilayah itu maju, adil dan makmur sehingga menjadi Macan Asia yang jadi role model bagi dunia. Akan banyak negara luar yang memberi apresiasi kepada Prabowo dan rakyatnya. Namanya mendunia. Negara Indonesia pun turut bangga.

Ini mungkin sebuah ide gila. Tapi menghadapi situasi pasca Pilpres yang menggila, membutuhkan trobosan yang gila pula, agar anak bangsa tidak larut dalam kegilaan yang tak berkesudahan. Ide gila ini dimaksudnya supaya tidak saling berbenturan fisik atau chaos yang menimbulkan pertumpahan darah sesama anak bangsa yang berbeda pilihan patron pemimpin dan politik.

Kalau tidak gila sekarang, kapan lagi? Kalau bukan kita yang gila, siapa lagi?

Salam Indonesia lebih baik.

---