Melihat kengototan Prabowo ingin jadi Presiden pasca pencoblosan Pilpres, sampai-sampai dia memploklamirkan dirinya sebagai Presiden terpilih, serta membangun narasi bahwa penyelenggara pemilu curang, maka saya berpikir ;
Pertama, sebaiknya pemerintah menyediakan sebuah pulau untuk dijadikan provinsi khusus dengan hak istimewa secara penuh. Disana Prabowo menjadi pemimpinnya, dan boleh berlaku layaknya presiden di daerah itu.
Prabowo diberikan kebebasan membangun wilayahnya, termasuk mencari dana pembangunan sendiri, dan mengadakan hubungan luar negeri untuk mendapatkan investasi. Atau kalau tidak mau masuk asing dan aseng, dia bisa memberdayakan warganya, dalam hal teknologi, industri, ekonomi, dan lain sebagainya demi kedaulatan wilayah istimewanya.
Ini bukan berarti negara dalam negara. Toh Prabowo mengakui Pancasila dan UU'45. Dia bisa mengadopsi sistem pemerintahannya menyerupai negara Indonesia. Ada menteri dan kementrian, DPR, MRR, dari SKPD (kedinasan), DPRD, DPD, dll di wilayahnya. Tentang hal-hal teknis lainnya bisa dibicarakan lebih lanjut secara kepala dingin. Yang jelas masih dalam satu visi Indonesia Adil dan Makmur.
Tentang rakyatnya, diisi oleh semua pendukungnya yang loyal dan fanatik. Agar mereka nyaman menjalani hidup dibawah kepemimpinan Prabowo.
Kedua, hak istimewa itu berlaku tiap 5 tahun. Setelah itu diadakan evaluasi atau akreditasi. Kalau kiranya gagal membangun diri sendiri, maka hak istimewa akan dicabut.
Dengan teritori dan kewenangan yang terpisah dan jelas seperti itu, diharapkan kondisi negara bisa adem. Teritori itu menempatkan dua kutub kelompok sesuai dengan keinginannya dan pemimpinnya.
Saya membayangkan, kelak Prabowo berhasil membangun wilayahnya sesuai dengan konsep politiknya. Wilayah itu maju, adil dan makmur sehingga menjadi Macan Asia yang jadi role model bagi dunia. Akan banyak negara luar yang memberi apresiasi kepada Prabowo dan rakyatnya. Namanya mendunia. Negara Indonesia pun turut bangga.
Ini mungkin sebuah ide gila. Tapi menghadapi situasi pasca Pilpres yang menggila, membutuhkan trobosan yang gila pula, agar anak bangsa tidak larut dalam kegilaan yang tak berkesudahan. Ide gila ini dimaksudnya supaya tidak saling berbenturan fisik atau chaos yang menimbulkan pertumpahan darah sesama anak bangsa yang berbeda pilihan patron pemimpin dan politik.
Kalau tidak gila sekarang, kapan lagi? Kalau bukan kita yang gila, siapa lagi?
Salam Indonesia lebih baik.
---
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews