Ribuan alumni SMA di Yogyakarta mendeklarasikan dukungannya terhadap paslon nomor urut 01 Jokowi – Ma’ruf di Sleman City Hall. Mereka yang menamai dirinya dengan Alumni SMA Yogyakarta Bersatu ini mendeklarasikan diri dalam acara bertajuk ‘Nyawiji Ngancani Pak Jokowi’.
Ketua panitia deklarasi, Nana Je Justina mengatakan, selain deklarasi dukungan, acara tersebut juga menjadi ajang untuk sosialisasi dan ajakan untuk menggunakan hak pilih.
Pihaknya juga menyebutkan acara ‘Nyawiji Ngancani Pak Jokowi’ juga dipakai untuk konsolidasi agar alumni SMA mau turun ke bawah dan menemui masyarakat. Sehingga nantinya para pemilih akan terjaga semangatnya pada 17 April 2019 khususnya kaum muda agar menggunakan hak pilihnya.
“Untuk itu, harus ada langkah konkrit ke depannya dan dengan acara ini berharap ada efek psikologis dan semangat Nyawiji Ngancani Jokowi tetap terjaga,” ujar Nana dalam sambutannya di sebuah hotel di kawasan Denggung, Sleman.
“Mari kita ngancani Pak Jokowi sampai pemilu dan membawa Jokowi – Ma’ruf jadi presiden dan wakil presiden,” tutur Nana.
Nana juga menyebutkan beberapa alasa untuk memberikan suara pada pasangan calon nomor urut 01, misal di bawah kepemimpinan Jokowi, adanya perubahan fundamental dalam pembangunan. Lalu, Jokowi dianggap telah membawa perubahan arah pembangunan dari yang sebelumnya Jawa-Sentris menjadi Indonesiasentris.
Menurutnya, Jokowi juga berasal dari kalangan masyarakat kebanyakan dan mampu memberi keteladanan, tidak membangun dinasti politik untuk keuntungan ekonomi keluarganya serta membawa semangat dan menghargai keberagaman sosio-kultural di Negara Indonesia.
“Deklarasi ini, kami pandang penting sebab Daerah Istimewa Yogyakarta DIY merupakan barometer tumbuhnya ide dan gagasan kreatif yang gaungnya memiliki pengaruh terhadap dinamika sosial politik di Indonesia,” paparnya.
Untuk mengisi acara tersebut, 5 orang dihadirkan untuk turut serta mengambil peran, yaitu anggota tim kemenangan nasional TKN, Seniman Djaduk Feriyanto, Ahmad C Zubair dan Butet Kertarajasa serta J Kristiadi. Sedangkan menurut Idham Samawi selaku Ketua DPP Bidang Ideologi dan Kaderisasi PDIP menyatakan, bahwa menurutnya dukungan yang diberikan oleh para alumni ini adalah dukungan murni. Dirinya menyebut acara yang digelar didanai secara mandiri.
“Sangat positif, jadi yang saya sampaikan bahwa kaus tidak dikasih, beli. Ini tidak ada snacck, mereka bawa sendiri. Mandiri sendiri mereka, luar biasa. Ibu mereka berangkat dari hatinya,” tutur Idham.
Mantan Bupati Bantul ini menyatakan optimis, usai deklarasi tersebut para alumni SMA Yogyakarta akan segera turun ke masyarakat dan mengajak masyarakat memilih Jokowi – Ma’ruf. Dalam orasinya, Idham memberikan apresiasi kepada alumni SMA Yogya yang mendeklarasikan dukungan kepada Jokowi – Ma’ruf untuk memenangkan Pilpres 2019 apalagi dalam kegiatan ini juga secara mandiri tanpa meminta dukungan dana TKN.
“TKN meyakini mereka tidak hanya berhenti pada deklarasi. Tapi turun ke bawah meyakinkan masyarakat bahwa tidak ada pilihan lain selain Jokowi – Ma’ruf. Itu yang ingin saya menggaris bawahi,” pungkas Idham.
Sementara itu, Butet Kertarajasa dalam orasinya menuturkan bahwa selain bentuk dukungan kepada Jokowi – Ma’ruf menjadi moment penting bersatunya SMA di Yogyakarta. Menurutnya, hanya Jokowi yang bisa menyatukan SMA – SMA tersebut.
“Hanya Jokowi yang bisa menyatukan De Britto dan Namche (SMAN 6) dan hanya Jokowi yang bisa menyatukan Muhi (Muhammadiyah 1) dengan Bosa (Bopkri 1 Yogyakarta),” tandasnya.
J. Krsitiadi juga mengajak bagi siapapun yang sudah memiliki hak pilih untuk tidak menjadi golput, sebab pemilu merupakan momentum penting dan menggembirakan serta prinsi demokrasi adalah partisipasi. Acara tersebut ditutup dengan deklarasi dukungan terhadap pasangan calon nomor urut 01, tanpa adanya hoax, SARA dan politik uang.
Deklarasi ini tentu menunjukkan bahwa Jokowi merupakan sosok calon Nahkoda kapal besar yang mampu mendapatkan simpati rakyat dari berbagai kalangan. Dukungan yang ditujukan kepada Jokowi terutama dari kalangan milenial merupakan pertanda bahwa mereka tidak mudah terprovokasi oleh fitnah, hoax maupun pesimisme akan Indonesia Maju.
Sosok nahkoda seperti Jokowi merupakan sosok yang tepat untuk memimpin Kapal Besar bernama NKRI, di tengah serangan berita bohong, dirinya tetap bekerja dan dekat dengan rakyat.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews