Fadli Zon benar-benar menjadi News Makers akhir-akhir ini, menjadi sorotan media dan publik, seakan-akan tidak ada yang tidak layak diberitakan dari Seorang Fadli Zon. Sebagai Wakil Ketua DPR, Fadli juga merupakan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, dua posisi inilah yang membuat dia bisa menjadi 'Vocalis' di Senayan.
Sementara kasus Puisinya yang kontroversial, karena dianggap menghina Kyai Kharismatik, yang akrab disapa dengan Mbah Moen, seiring dengan itu juga, Fadli teramat gusar dengan ditahannya Ahmad Dhani di Rutan Medaeng, Surabaya, selepas menghadiri persidangan di Surabaya.
Seperti yang dilansir Wartakota.com, WAKIL Ketua DPR RI dari Partai Gerindra Fadli Zon mengancam akan meramaikan kasus Ahmad Dhani apabila ia tak kembali ke Rutan Klas I Cipinang setelah menjalani proses persidangan di Pengadilan Negeri Surabaya, Jawa Timur, Kamis (7/2) esok hari.
"Kalau enggak balik, ya harus kita ramaikan ya. Bisa segala macam kita lakukan sesuai dengan prosedur hukum yang ada," ujar Fadli Zon di Rutan Klas I Cipinang, Jakarta Timur, Rabu (6/2).
Pernyataan Fadli diatas terkesan sangatlah arogan, padahal sebagai anggota Dewan, dia bisa menggunakan hak dan kewenangannya secara kelembagaan, tidak perlu mengeluarkan ancaman seperti Preman Jalanan.
Fadli menaruh kecurigaan adanya intervensi hukum dari pihak Pemerintah terhadap kasus Dhani. Bisa saja atas dasar hal itu, Fadli menggunakan Hak Menyatakan Pendapat, yang merupakan salah satu dari Hak-hak DPR. Jelas Cara tersebut lebih terhormat dibandingkan mengumbar ucapan yang tidak patut dimedia.
Mengancam untuk meramaikan kasus Dhani, bukanlah perbuatan yang patut dilakukan oleh seorang Wakil Ketua DPR. Apa yang dia maksud dengan akan meramaikan.? Apakah dengan meramaikan kasus tersebut akan menyelesaikan masalah, atau mungkin memang ingin memanfaatkan kasus tersebut untuk memancing keributan.?
Menuduh Pemerintah intervensi secara hukum terhadap kasus penahahan Dhani, itu adalah sesuatu yang mengada-ada. Apa posisi Dhani secara Politik,? Apakah Dhani mempunyai posisi tawaran secara Politik.? Jelas tidak ada, Dhani hanyalah seorang musisi yang terkenal, tidak memiliki jabatan secara politik yang perlu untuk dihabiskan.
Tidak perlu juga membangun citra terhadap sosok tokoh yang tidak Penting, menjadi begitu Penting secara politis. Ditahan atau tidak ditahan ya Dhani, tidak memiliki implikasi apa-apa secara politik. Dhani ditahan karena prilaku dan ucapannya, bukanlah karena posisi Politik. Hanya Dhani sendiri yang menganggap dirinya sebagai Tahanan Politik, padahal statusnya bukanlah tahanan politik.
Fadli Zon tidak perlu lebay, lakukan saja sesuatu yang sesuai dengan hak dan kewenangannya sebagai anggota Dewan. Kalau memang ada indikasi intervensi Pemerintah terhadap hukum, gunakan hak dan kewenangannya sebagai anggota DPR, begitulah Tata Cara penyelenggaraan negara sesungguhnya, bukan menggunakan cara-cara yang bersifat premanisme, dengan mengerahkan Massa.
Berikan teladan kepada masyarakat, bagaimana penyelenggaraan negara dan penegakan hukum yang baik, tidak perlu mentang-mentang punya wewenang dan Kekuasaan, lantas bersikap arogan dihadapan media. Masyarakat butuh keteladanan pemimpin, anggota Dewan adalah representasi dari rakyat, jangan adabnya lebih buruk dari rakyat yang diwakili.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews