Jakarta - Pemerintah terus mempercepat langkah menuju swasembada energi melalui optimalisasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan pengembangan teknologi baterai dalam skala besar. Upaya ini merupakan bagian dari visi besar Presiden Prabowo Subianto untuk mewujudkan kemandirian energi nasional yang berkelanjutan dan inklusif.
Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa Indonesia membutuhkan kapasitas produksi baterai sebesar 100 gigawatt per hour (GWh) untuk mencapai swasembada energi. Ia menyampaikan keyakinannya bahwa target tersebut sangat mungkin dicapai lebih cepat dari prediksi semula.
“Salah satu jalan kita menuju swasembada energi adalah listrik dari tenaga surya, dan kunci dari tenaga surya adalah baterai. Saya diberitahu para pakar, bangsa kita sungguh bisa mandiri energi. Hitungan saya, tidak lama, paling lambat enam tahun,” ujar Presiden Prabowo.
Lebih lanjut, Presiden menekankan pentingnya penggunaan Battery Energy Storage System (BESS) dalam mendukung sistem PLTS, guna menjamin kontinuitas dan stabilitas pasokan listrik dari energi terbarukan. Hal ini merupakan bagian dari transformasi besar menuju energi bersih yang mampu mengurangi ketergantungan pada energi fosil
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa pemerintah akan memperluas produksi baterai tidak hanya untuk kendaraan listrik, tetapi juga untuk penyimpanan energi dari PLTS.
“Insyaallah, mitra-mitra kita bersedia mendukung pengembangan ini agar seluruh komponen produksi dilakukan di dalam negeri,” ujar Bahlil, menandakan adanya dukungan dari investor dan mitra internasional untuk memperkuat ekosistem energi nasional berbasis sumber daya domestik.
Sementara itu, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menegaskan komitmen PLN dalam mendukung pemerataan energi melalui PLTS, terutama di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
“Program ini bukan sekadar menghadirkan listrik, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia sebagai pemimpin dalam transisi energi global. Ini adalah bentuk gotong royong nasional untuk mewujudkan masa depan yang bersih, hijau, dan inklusif,” tegas Darmawan.
Ia menjelaskan bahwa 47 PLTS yang telah diresmikan dengan total kapasitas 27,8 megawatt (MW) kini memberikan akses listrik kepada 5.383 rumah tangga di 47 desa yang tersebar di 11 provinsi.
“Kini, listrik dari energi bersih mengubah segalanya. Inilah keadilan energi. PLN siap menjalankan visi Presiden menuju kemandirian energi lewat akselerasi energi terbarukan,” lanjut Darmawan.
Dengan sinergi antara pemerintah, BUMN, dan mitra industri, Indonesia melangkah pasti menuju kedaulatan energi nasional. Pemanfaatan PLTS dan baterai secara masif diyakini menjadi kunci untuk menghadirkan masa depan yang lebih mandiri, hijau, dan berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews