JAYAPURA-Bupati Yahukimo Didimus Yahuli bersama Dandim 1715 mengunjungi guru-guru kontrak yang menjadi korban kekerasan di Distrik Anggruk, Papua Pegunungan. Kehadiran mereka merupakan bentuk kepedulian dan dukungan moral kepada para korban yang masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Angkatan Darat (RSAD) Marthen Indey, Jayapura.
"Tidak ada keraguan saat mengutus mereka ke pedalaman karena mereka adalah guru misionaris yang memiliki keteguhan luar biasa. Mereka mampu bertahan dalam kondisi serba terbatas, hanya dengan makan ubi dan hidup bersama masyarakat. Namun, kejadian ini menjadi tantangan baru yang harus kita hadapi," ujar Didimus Yahuli.
Pemerintah bersama aparat keamanan telah bergerak cepat dalam menangani kasus ini. Ikatan Kerukunan Flobamora Nusa Tenggara Timur (IKF-NTT) Provinsi Papua menyampaikan apresiasi atas langkah-langkah yang diambil dalam memberikan perlindungan kepada para tenaga pendidik dan kesehatan di wilayah tersebut.
"Kami mengutuk keras tindakan keji ini dan memberikan dukungan penuh kepada pemerintah dan aparat keamanan dalam upaya memberantas kelompok yang mengancam keselamatan warga," tegas Matheius Mamun Sare, Wakil Ketua II Bidang Hukum dan Advokasi IKF NTT Papua.
Pihaknya juga memastikan bahwa pemulangan jenazah Rosalia Rerek Sogen ke kampung halamannya di Kabupaten Flores Timur, NTT, berjalan dengan lancar.
"Prioritas utama kami adalah memastikan jenazah Rosalia Sogen tiba di tempat peristirahatan terakhirnya dengan layak," tambah Matheius Mamun Sare.
Ketua IKF NTT Papua, Stanis Sike Dosinaen, menyampaikan apresiasi terhadap langkah pemerintah dalam menangani insiden ini dan memastikan keadilan bagi korban.
"Kami berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu proses evakuasi, perawatan korban, serta memberikan perlindungan bagi tenaga pendidik dan kesehatan di Papua Pegunungan," ungkap Stanis Sike Dosinaen.
Sekretaris IKF NTT Papua, Melky Weruin, menegaskan bahwa Rosalia Sogen adalah seorang guru yang berdedikasi penuh dalam dunia pendidikan.
"Rosalia adalah seorang pendidik yang mengabdikan dirinya untuk masyarakat. Kami mendukung langkah-langkah pemerintah dalam memastikan keamanan bagi seluruh tenaga pengajar di wilayah ini," tegasnya.
Sementara itu, Ketua Bidang I Organisasi IKF NTT Papua, Eduardus Lede Umbi Pati, mengapresiasi aparat penegak hukum yang telah bertindak cepat dan profesional.
"Kami yakin pemerintah dan aparat keamanan akan terus bekerja secara maksimal dalam menjaga keselamatan masyarakat," katanya.
Satuan Tugas Operasi Damai Cartenz telah melakukan olah tempat kejadian perkara di Distrik Anggruk. Kepala Operasi Damai Cartenz-2025, Brigjen Pol Faizal Ramadhani, mengungkapkan bahwa insiden tersebut dilakukan oleh kelompok bersenjata beranggotakan sekitar 15 orang.
"Pelaku membakar dua rumah dinas guru, merusak tujuh ruang kelas, serta melakukan penganiayaan brutal terhadap Rosalia Sogen," ujar Faizal Ramadhani.
Ia juga menambahkan bahwa jenazah Rosalia ditemukan dalam kondisi mengenaskan dengan luka parah di beberapa bagian tubuh.
"Ini adalah tragedi kemanusiaan yang tidak bisa ditoleransi. Kami akan terus memburu para pelaku hingga mereka bertanggung jawab atas perbuatannya," tutupnya.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews