Jakarta - Pemerintah terus memperkuat cadangan devisa sebagai langkah menjaga stabilitas ekonomi nasional. Kebijakan Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA) sebesar 100 persen yang wajib ditempatkan di sistem keuangan nasional menjadi salah satu strategi utamanya.
Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara, menjelaskan kebijakan ini bertujuan memperkuat perputaran ekonomi dalam negeri melalui peningkatan likuiditas yang bersumber dari ekspor tambang.
Ia memahami kekhawatiran para pelaku usaha, namun menekankan pentingnya manfaat devisa bagi perekonomian nasional.
“Kita ingin devisa dari hasil tambang tidak hanya keluar, tetapi kembali dan berputar di dalam negeri,” ujarnya dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2025 di Jakarta.
Suahasil menuturkan, Indonesia memiliki cadangan tambang yang besar, dari batu bara hingga berbagai jenis mineral, yang semuanya menghasilkan devisa tinggi.
Ia menilai bahwa kekayaan tersebut perlu dimanfaatkan secara optimal untuk kepentingan nasional, termasuk pembiayaan eksplorasi lanjutan.
“Devisa ini bisa menjadi kolateral untuk kegiatan ekonomi berikutnya,” ucapnya.
Pemerintah telah mengesahkan PP Nomor 8 Tahun 2025 yang mewajibkan penyimpanan DHE SDA selama 12 bulan di rekening khusus bank nasional. Kebijakan ini juga didukung Peraturan Bank Indonesia (BI) Nomor 3 Tahun 2025 serta penambahan instrumen penempatan seperti Sekuritas Valuta Asing (SVBI) dan Sukuk Valuta Asing (SUVBI).
Bank Indonesia mencatat posisi cadangan devisa pada akhir Maret 2025 mencapai US$ 157,1 miliar, naik dari Februari yang sebesar US$ 154,5 miliar.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, menyatakan bahwa kenaikan tersebut didorong penerimaan pajak, jasa, serta penarikan pinjaman luar negeri. “Cadangan devisa ini cukup untuk membiayai 6,7 bulan impor dan tetap di atas standar internasional,” jelasnya.
Ekonom Universitas Paramadina, Wijayanto Samirin, menilai kebijakan DHE SDA sangat tepat. Ia mengatakan penempatan devisa di dalam negeri dapat memperkuat cadangan serta menjaga nilai tukar tanpa mengganggu operasional bisnis eksportir.
“Instrumen seperti SVBI dan SUVBI juga membuat DHE tetap likuid dan mudah dimanfaatkan,” katanya.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews