Habib Muhammad Rizieq Syihab BUKAN Imam Abu Hanifah, sehingga gelar tertinggi pertama "Imam al-A'dzham" tidak akan mungkin disandang olehnya.
“Imam Besar”, Gelar Tertinggi Pemimpin Agama Yahudi (Surat Petir untuk FPI)
...bismillahirrahmanirrahim...
I
Sebagai seorang Muslim yang terdidik di lingkungan pesantren tradisional Nahdhatul 'Ulama yang wajib menguasai kitab-kitab klasik 'ulama Islam Salaf (terdahulu), saya dilatih untuk menguasai bahasa Arab, bahasa agama Islam. Dan sebagai Muslim yang juga sekaligus terdidik di alam pendidikan modern, saya dilatih pula untuk menguasai bahasa Inggris.
II
Indonesia, Arab, Inggris, dulu saya sempat hanya mencukupkan diri menguasai 3 (tiga) bahasa tersebut saja.
III
Namun, ketika di tahun 2013 saya mendapati berita, bahwa Universitas Islam Gaza, Palestina, khususnya Hamas, memasukkan bahasa Ibrani ke dalam kurikulum pendidikan mereka, di tahun 2013 itu juga saya langsung mempelajari bahasa Ibrani, bahasa orang-orang Yahudi, bahasa resmi negara Israel.
IV
Direktur kurikulum di Departemen Pendidikan Hamas, Somayia an-Nakhala menjelaskan mengapa Hamas memasukkan bahasa Ibrani ke dalam kurikulum pendidikan mereka, "...lebih baik mengetahui apa yang Israel fikirkan dan katakan, ketimbang tidak tahu apa-apa. Kami harus mengetahui bahasa musuh kami," sebut an-Nakhala. (Link berita bahasa Inggris dari The Guardian: https://www.theguardian.com/world/2013/feb/13/hamas-puts-hebrew-on-curriculum; Link berita bahasa Indonesia dari media Islam Republika: https://republika.co.id/berita/mi72l1/hamas-masukkan-bahasa-ibrani-ke-kurikulum-sekolah)
V
Kini, 7 (tujuh) tahun berlalu semenjak pertama kali saya mempelajari bahasa Ibrani. Saya akan pakai pengetahuan bahasa Ibrani saya untuk berdakwah kepada seluruh umat Islam di Indonesia, wa bil khusus kepada para pemuja Habib Muhammad Rizieq Syihab yang digelari IMAM BESAR, bahwa, gelar IMAM BESAR ini, sebetulnya asing digunakan di dunia Islam, sebab gelar IMAM BESAR hanya lazim digunakan di tradisi agama Judaisme (Yahudi). Berikut penjelasannya, saya ambil dari Wikipedia Umat Yahudi (Jewish Wikipedia) https://jewiki.org.il/w/הכוהן_הגדול
VI
כהן גדול, הוא תוארו של ראשון הכהנים בעם ישראל, האדם שעמד בכל דור בראש הממסד הדתי היהודי
kohen ha-gadol (Imam Besar), hu taaro shel rishon ha-kohaniym baam Yish'rael (adalah jabatan tertinggi seorang imam atau pemimpin bangsa Israel), ha-adam sheamad b'khal dor b'rosh ha-mim'sad ha-datiy ha-Yehudiy (sosok yang secara turun-temurun memimpin segala hal yang berkaitan dengan tata-cara, ritus, pelaksanaan keagamaan, seluruh umat Yahudi). CATATAN: dalam Alkitab Perjanjian Baru, gelar-jabatan Imam Besar Yahudi dijabat oleh 2 sosok, Annas, Imam Besar Yahudi yang mengadili Yesus Isa al-Masih; dan Kayafas, Imam Besar Yahudi yang menjatuhkan persekusi hukuman salib kepada Yesus Isa al-Masih.
VII
Adapun dalam Islam, gelar tertinggi yang paling dikenal hanya 2 (dua). GELAR TERTINGGI PERTAMA: Imam al-A'dzham atau Imam Agung, yang hanya disematkan kepada bapak ilmu fiqh (yurisprudensi hukum Islam) Imam Abu Hanifah pendiri madzhab Islam pertama madzhab Hanafi—sebuah gelar khusus yang bahkan tidak diberikan kepada Imam Malik pendiri madzhab Maliki, Imam asy-Syafi'i pendiri madzhab Syafi'i, maupun Imam Ahmad bin Hanbal pendiri madzhab Hanbali. GELAR TERTINGGI KEDUA: Syaikh al-Akbar al-Azhar asy-Syarif, atau Grand Sheykh of al-Azhar, atau Syaikh Besar al-Azhar, sebuah gelar prestisius dan terkemuka di kalangan Islam Sunni Ahlussunnah wal Jama'ah, yang disematkan kepada seorang 'ulama yang sangat menguasai masalah fiqh (yurisprudensi hukum Islam), dan memimpin Universitas Islam tertua di dunia, al-Azhar, Kairo, Mesir.
VIII
Habib Muhammad Rizieq Syihab BUKAN Imam Abu Hanifah, sehingga gelar tertinggi pertama "Imam al-A'dzham" tidak akan mungkin disandang olehnya. Berarti paling mentok, Habib Rizieq bisa meraih gelar tertinggi kedua, "Syaikh al-Akbar", yang mana syarat dan kompetensi utamanya adalah, ia harus seorang 'alim 'ulama faqih yang menguasai fiqh (yurisprudensi hukum Islam). He has to be the highest authority in Sunni Islamic thought and Islamic jurisprudence and holds great influence on followers of the theological Ash'ari and Maturidi traditions WORLDWIDE. Persoalannya, Habib Rizieq BUKAN PULA ahli fiqh kaliber dunia. Sehingga, gelar tertinggi kedua "Syaikh al-Akbar" ini pun, secara faktual, tidak mungkin diraih oleh Habib Rizieq.
IX
Lalu tanpa sebab dan musabab—kecuali hanya sekedar berani berkoar "menegakkan NKRI ber-syari'ah" + pendiri ormas + memiliki puluhan ribu massa—Habib Rizieq digelari IMAM BESAR, yang sejatinya adalah sebuah gelar yang eksis dalam tradisi agama Yahudi.
X
Maka di sini saya mengingatkan: "Kalian, umat Islam yang menggelari Habib Rizieq sebagai IMAM BESAR, kalian ini mau meniru-niru agama Yahudi? Dan kepada Anda, Habib Rizieq, Anda serius, membiarkan diri Anda dielu-elukan sebagai IMAM BESAR, gelar pemuka agama Yahudi?"
[]
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews