Pemerintah telah mengantisipasi berbagai hal jelang Natal dan Tahun Baru. Persiapan tersebut meliputi antisipasi teror, ketersediaan bahan pokok, hingga antisipasi kemacetan jelang liburan akhir tahun. Hal ini dilaksanakan dalam rangka menjamin kelancaran Ibadah masyarakat dan kondusivitas jelang pergantian tahun.
Pemerintah bergegas mengantisipasi sejumlah persoalan jelang Natal dan Tahun Baru. Berbagai insiden mulai dari yang sepele hingga yang paling ekstrim seperti peristiwa bom cukup menghebohkan dan menimbulkan trauma berkepanjangan turut menjadi perhatian Pemerintah. Meski sudah banyak pengamanan dikerahkan, kejadian tersebut masih saja terjadi dan bahkan menyasar Aparat Keamanan.
Bukan pengamanannya yang kurang optimal, atau imbauan terkait hal ini terkesan lamban. Namun, bisa berasal dari warga maupun masyarakat kita sendiri. Yang mana kerap kali acuh terhadap lingkungan sekitar. Padahal kewaspadaan akan hal ini dinilai paling krusial. Mengingat beragam kejadian bisa saja terjadi, dimanapun, kapanpun, oleh siapapun tanpa terkecuali.
Sebelumnya, Pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD telah menjamin perayaan Natal dan Tahun Baru tahun 2020 berlangsung dengan aman. Hal ini disampaikan oleh Mahfud usai melakukan kunjungan kerja ke Markas Besar Polri.
Dalam kunjungan kerjanya ke Mabes Polri, Mahfud mengungkapkan ia menerima sejumlah laporan terkait peta masalah yang timbul dalam perayaan Natal dan Tahun Baru 2020 dari para Petinggi Polri. Dirinya menegaskan jika Polri telah mengantisipasi keamanan di berbagai sektor. Baik yang berada di sektor transportasi atau ketertiban masyarakat. Termasuk masalah-masalah lain yang kemungkinan bisa muncul.
Di lain pihak, Kepolisian Resor Kota Bandara Soekarno-Hatta turut memberikan langkah antisipasi untuk menanggulangi tindak kejahatan ancaman teror jelang libur Natal dan tahun baru.
AKBP Adi Ferdian selaku Kapolres Kota Bandara Saputra mengatakan, tidak menutup kemungkinan jika ancaman teror akan terjadi pada fasilitas publik seperti Bandara Soekarno-Hatta. Untuk pengamanannya sendiri Adi menerangkan akan diambil setelah rapat koordinasi dengan seluruh stakeholder KOMBATA (Komunitas Bandara Soekarno-Hatta).
Sekitar 142 personel ditengarai diterjunkan dan akan memberikan pengamanannya selama 19 hari. Dimulai dari 19 Desember 2019 sampai dengan 6 Januari 2020.
Sementara itu pihak Polri akan memfokuskan pengamanan perayaan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 di tiga titik. Yakni, jalur tol utama, rumah ibadah, dan juga kawasan wisata. Selain itu, Korlantas Polri juga akan menempatkan pasukannya di pusat perekonomian. Termasuk jalur pelabuhan, terminal beserta Bandara.
Kepala Korlantas Polri, Irjen Istiono menyatakan untuk mengamankan perayaan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 akan diterjunkan hingga 160 ribu personel. Yang terdiri dari gabungan TNI, Polri, Satpol PP maupun instansi lain yang ada di setiap wilayah Indonesia.
Istiono memprediksi bahwa puncak kepadatan lalu lintas akan terbagi dalam beberapa gelombang. Antara lain, pada 21 hingga 22 Desember. Serta 25, 28 dan 29 Desember tahun 2019.
Menurut laporan Kementerian Perhubungan akan ada kenaikan jumlah penumpang hingga 1,75 juta jiwa. Atau setara dengan 3,55 persen dari total jumlah penumpang saat ini.
Kenaikan frekuensi penumpang ini diprediksi berlaku juga untuk angkutan sungai, danau, dan juga penyeberangan (SDP). Kemenhub telah memperkirakan total penumpang angkutan SDP pada liburan mendatang kemungkinan akan menyentuh angka 2,27 juta penumpang. Jumlah tersebut dinilai meningkat 6,57 daripada tahun 2018 yang hanya mencapai 2,13 juta penumpang.
Upaya-upaya yang dilakukan pemerintah beserta aparaturnya ini untuk membuat kondisi serta situasi makin kondusif dan berlangsung normal. Sebab, berbagai kemungkinan bisa saja terjadi dari berbagai sektor. Jika pemerintah sudah melaksanakan langkah antisipasinya untuk melindungi rakyat, maka peranan rakyat harus mendukung serta mengikuti berbagai peraturan yang ada.
Bukan tak mungkin jika semua bersatu padu mewujudkan pengamanan ini akan mampu menekan angka kriminalitas hingga terorisme yang kian memburu.
Terorisme dan radikalisme ini memang ditengarai lebih suka pada momentum-momentum keagamaan atau hari besar lainnya. Karena mereka sengaja ingin menebarkan rasa takut, kecemasan di lingkungan publik. Mereka seolah merasa digdaya jika dapat melakukannya.
Maka, tak ada salahnya mendukung dan ikut menciptakan situasi aman dan terkendali bisa menjadi langkah paling preventif. Jika ada hal-hal yang berbau negatif kita bisa segera melapor sebagai langkah antisipasi mendasar.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews