Kali ini emak emak akan mengulas strtegi politik, tapi lebih ke yang ekstrem, boleh ya?
Begitu Debat Pilpres pertama Emak lihat. Setidaknya ada dua pola serang yang berbeda dari dua pasangan calon ini. Pertama nomor 02, sepertinya menggunakan style american.
Masih ingat Jean Claude Vandame, aktor laga yang kemampuan beladiri di dunia nyatanya hampir sama di setiap adegan film layar peraknya. Mungkin sudah satu paket. 02 menggunakan pola serang agak brutal dalam debat ini. Serangan paling patal adalah soal korupsi. Pemberantasan korupsi di era jokowi lemah katanya.
Lalu apa jawaban Jokowi?
Seperti biasa, Jokowi adalah bukan tipe penyerang dalam urusan politik. Serangan yang berkaitan dengan marwah dirinya, menghinakan harkat dan derajatnyapun diterima dengan baik. Dasarnya Jokowi OrangBaik, semuanya ditanggapi santai kalem seperti dipantai, "Biar Proses Hukum yang urus," begitu kira-kira.
Namun, saat debat, Jokowi tidak boleh bertahan. Dia harus membiarkan naluri menyerangnya yang tak pernah dipakainya. Semut saja menggigit bila diganggu. Masa jokowi gak boleh. Nah itulah yang tidak disadari oleh Prabowo-Sandi.
Serangannya mudah dipatahkan dan kemudian mereka terjerembab habis. KO.
Rupanya strategi counter attack yang dilakukan mirip mirip sama keahlian yang dimiliki oleh Taichi Master.
Apa itu Taichi?
Sebelum ke situ, saya dan suami memang penyuka film kungfu. Apalagi sang suami, dalam perjalanan dia hidup sudah keluar masuk perguruan beladiri. Entah benar entah tidak, saya mengaminkan saja. Eh jadi melantur kembali ke topik yak!
Sejarah Taichi.
Taijiquan, adalah sebuah bentuk seni beladiri dan senam kesehatan aliran halus dari Tiongkok. Taichi terbagi menjadi berbagai "gaya" yang pada dasarnya berasal dari satu akar dan konsep dasarnya hampir sama, namun bentuk gerakannya berbeda-beda, sehingga menambah khazanah pengetahuan para pecinta Taichi.
Yang digunakan jokowi ibarat seni beladiri ini. Fokus dari latihan tai chi adalah melatih konsentrasi, mengendalikan pernapasan, dan mengatur irama tubuh layaknya air yang mengalir.
Dengan melakukan ketiga hal tersebut, orang yang berlatih tai chi diharapkan akan membangkitkan energi dalam diri Anda yang dikenal dengan istilah qi. Energi inilah yang akan membantu pikiran dan tubuh Anda untuk bekerja dengan penuh harmoni dan keselarasan.
Menggunakan kekuatan lawan untuk dijadikan kekuatan Jokowi dalam menyerang balik.
Dalam politik, bukan hanya merebut dengan menyerang saja. Tapi juga soal mempertahankan. Nah, Jokowi sedang mempertahankan apa yang telah dilakukan selama 4 tahun ke belakang. Pembangunan infrastrukturnya, peningkatan perlindungan Hukum,HAM, pemberantasan Korupsi dan tengu saja soal Terorisme.
Meski di serang lewat isu Korupsi, Jokowi mampu mempertahakan apa yang sudah dicapainya dan menggunakan pertanyaan 02 untuk menunjukan, menuntun pemirsa di acara Hotel Bidakara dan seluru masyarakat Indonesia yang menyaksikan dwbat malam itu.
Yang jelas, saya sebagai emak emak yang hidup di jaman milenial, mengerti dan paham serta melek internet dan teknologi penunjangnya. Apa yang dikatakan Jokowi soal 6 (enam) dari 40 calon anggota legislatif yang berstatus mantan terpidana korupsi/narapidana berasal dari Gerindra adalah mematikan.
Ya, mematikan nalar pemilih untuk mencoblos wajahnya yang mulai terlihat letih dimakan usia. Setidaknya tidak ada serangan jantung malam itu.
#Udahgituaja
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews