Berebut Suara di Lumbung Pemilih Pulau Jawa

Minggu, 16 Desember 2018 | 06:02 WIB
0
439
Berebut Suara di Lumbung Pemilih Pulau Jawa
Ilustrasi Pemilu (Foto: Okezone.news.com)

Memenangkan Pemilu Indonesia, cukup menang telak di Pulau Jawa.

Keyakinan itu dipegang teguh oleh dua pasang kandiat Presiden dan Wapres, Jokowi-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Mereka lebih fokus kampanye di Pulau Jawa.

Wajar, sebab 60 persen suara pemilih berada  di Pulau Jawa. Pulau Jawa adalah hulu dan akan mengalir ke hilir, seperti Sumatera, Kalimantan dan Indonesia bagian Timur.

Siapa yang menguasai suara Pulau Jawa ada kemungkinan yang akan memenangkan pilpres 2019. Pulau Jawa adalah kuncinya. Kalah di Pulau Jawa jangan harap bisa menang dalam pilpres.

Makanya pasangan nomor dua terutama wakilnya sering wira-wiri ke Jawa Tengah dan capresnya ke Jawa Timur. Mereka ingin merebut atau meningkatkan perolehan suara di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Apalagi ada keinginan memindahkan markas pemenangan di Jawa Tengah yang terkenal sebagai Kandang Banteng. Malah markasnya dekat rumah Jokowi di Solo, tapi ada kabar markas pemenanganya dipindah lagi. Ini juga bagian dari strategi.

Berdasarkan data KPU pada pilpres 2014. Pasangan Jokowi pada waktu itu menang di empat provinsi: Jawa Timur, Jawa Tengah, DI Jogjakarta dan DKI Jakarta.

Sedangkan pasangan Prabowo pada waktu itu menang di dua provinsi: Jawa Barat dan Banten. Dan di dua provinsi ini Prabowo memperoleh suara yang signifikan atau mendekati 60%. Seperti Jawa Barat memperoleh suara 59,78% dan Banten 57,10%.

Sedangkan Jokowi untuk Jawa Timur 53,17%, Jawa Tengah 66,65%, DI Jogjakarta 55,81% dan DKI Jakarta 53,08%.

Baik pasangan Jokowi dan pasangan Prabowo pasti ingin menaikkan perolehan suaranya di tiap provinsi khususnya di provinsi yang jumlah pemilihnya cukup banyak.

Untuk pasangan Jokowi tentu ingin menaikkan perolehan suaranya di Jawa Barat dan Banten. Dan untuk pasangan Prabowo ingin menaikkan suaranya di Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Bagi petahana atau Jokowi untuk bisa memenangkan pilpres 2019 harus bisa menaikkan perolehan suaranya di tiap provinsi Pulau Jawa sebesar 3 sampai 5 persen. Untuk Jawa Barat dan Banten, pasangan Jokowi harus bekerja keras supaya bisa menaikkan suaranya sebesar 5%, syukur-syukur bisa menyalib pasangan Prabowo.

Apalagi khusus Banten, cawapresnya Ma'ruf Amin berasal dari Banten. Tentu sebagai putra daerah bisa menaikkan suaranya di wilayah Banten.

Untuk pasangan Probowo kalau ingin menang juga harus bekerja keras dan harus bisa menaikkan perolehan suaranya sebesar 7 sampai 10 persen di tiap provinsi pulau Jawa, terutama di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Kalau tidak bisa menaikkan suara sebesar itu, jangan harap bisa mengalahkan petahana atau Jokowi.

Khusus untuk pasangan Prabowo jangan sampai ingin menyerang Jawa Tengah tetapi malah perolehan suara di Jawa Barat dan Banten menurun atau disalib oleh petahana atau Jokowi. Kalau sampai itu terjadi, sama saja pertahanannya jebol.

Untuk Jawa Timur sepertinya Jokowi akan unggul, bahkan bisa menaikkan atau meningkatkan persentasenya dari pilpres 2014. Kenapa? Karena Jawa Timur basis NU atau PKB.

Dan kita ketahui bersama PKB atau NU mendukung Jokowi. Sekalipun tidak semua Nahdliyin mendukung atau memilih Jokowi. Mungkin 70% Nahdliyin suaranya akan memilih Jokowi. Paling pasangan Prabowo akan unggul di wilayah Madura.

Di Jawa Tengah sepertinya Jokowi juga akan unggul, apalagi sebagai Kandang Banteng dan harus bisa menaikkan suaranya mencapai 70%.

Waktu pilkada Sudirman Said memperoleh suara 41%. Tapi formasi dukungan pilkada berbeda. Waktu itu PKB mendukungnya. Sekarang PKB di kubu Jokowi. Dan pada pilkada nama Ganjar sering dikaitkan dengan kasus e-KTP. Dan ternyata ada pengaruhnya dalam perolehan suaranya, sekalipun tetap menang. Nah dalam pilpres sudah berbeda lagi, nama Jokowi di Jawa Tengah positif.

Nah, di Jawa Barat inilah baik pasangan Jokowi atau pasangan Prabowo harus benar-benar kerja keras. Jokowi harus menaikkan suaranya, sedangkan Probowo harus mempertahankan suaranya di wilayah ini, karena merupakan lumbung suaranya.

Kalau sampai kalah di Jawa Barat, sepertinya wassalam dech. Di Banten juga lumbung suara pasangan Prabowo harus bisa mempertahan perolehan suaranya, jangan sampai kalah atau suaranya beralih ke pasangan Jokowi.

Tetapi sepertinya khusus di dua provinsi ini yaitu Jawa Barat dan Banten, pasangan Probowo seandaianya menang, perolehan suaranya tidak seperti pada pilpres 2014. Akan menurun.

Pasangan Jokowi di dua provinsi ini sekalipun kalah, tidak kalah telak seperti pada pilpres 2014,malah bisa jadi unggul tipis.

Silahkan bertanding atau berebut suara dengan sportif tidak usah gontok-gontokkan.

***