Jakarta – Pemerintah melalui berbagai kementerian terus berupaya untuk mendorong pembangunan ekonomi yang inklusif, salah satunya dengan memperkenalkan konsep Koperasi Desa Merah Putih. Program ini diyakini akan memperkuat perekonomian desa dan memberikan kontribusi besar bagi pertumbuhan ekonomi nasional.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Muhammad Tito Karnavian, mengungkapkan bahwa Koperasi Desa Merah Putih dapat memperkuat perekonomian desa dan menjadikannya sebagai sentra ekonomi baru. Keberadaannya sangat strategis dalam mengatasi berbagai persoalan, termasuk ketimpangan kesejahteraan sosial.
“Koperasi ini berperan penting dalam mewujudkan ketahanan pangan di tingkat desa. Ini adalah langkah penting untuk menciptakan ekonomi desa yang lebih sehat dan berkeadilan. Adanya koperasi ini, hasil produksi petani dapat terserap dengan baik, sehingga mereka terlindungi dari praktik kecurangan yang merugikan,” ujar Tito.
Tito juga menambahkan bahwa program-program pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa akan lebih mudah diimplementasikan dengan keberadaan koperasi ini.
Senada, Menteri Koperasi dan UKM, Budi Arie Setiadi, menegaskan bahwa Koperasi Desa Merah Putih dirancang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa secara menyeluruh. Diharapkan dapat memberikan dampak positif yang luas dalam meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat desa.
“Koperasi merupakan instrumen penting dalam mewujudkan pemerataan ekonomi di Indonesia. Menghapus kemiskinan di desa adalah kunci utama bagi kemajuan bangsa. Pembangunan ekonomi nasional tidak akan bermakna jika masih banyak masyarakat desa yang hidup dalam kemiskinan,” ungkap Budi.
Sementara itu, Wakil Menteri PPN/Wakil Kepala Bappenas, Febrian Alphyanto Ruddyard, menyatakan bahwa berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTESN), hampir 40% masyarakat miskin di Indonesia tinggal di desa.
“Dibutuhkan langkah strategis seperti pembentukan koperasi ini untuk meningkatkan harga jual hasil pertanian, menciptakan lapangan pekerjaan baru, dan memperkuat perekonomian di tingkat desa. Hal ini sangat penting untuk mewujudkan ekonomi desa yang lebih inklusif dan berkelanjutan,” ujar Febrian.
“Koperasi ini akan memberikan dampak langsung kepada masyarakat desa, dengan mengurangi kesenjangan ekonomi dan memperbaiki akses terhadap pasar bagi produk-produk lokal,” tambahnya.
Kehadiran Koperasi Desa Merah Putih bukan hanya menjadi alat pemberdayaan ekonomi, tetapi juga sebagai solusi bagi persoalan ketimpangan sosial yang terjadi di banyak daerah. Program ini diharapkan dapat mendorong masyarakat desa untuk lebih mandiri dan berdaya saing, serta membuka peluang bagi generasi muda desa untuk berinovasi dalam mengelola potensi lokal.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews