Oleh : Nur Feli Putri
Ketua Pondok Pesantren (Ponpes) di seluruh Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Ustadz Akmal Hadi mengungkapkan bahwa Ganjar Pranowo merupakan sosok pemimpin yang sangat nasionalis. Bukan hanya itu saja, namun dirinya menilai bahwa Calon Presiden (Capres) yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) itu juga dekat dengan pesantren serta para Kyai.
Maka dari itu, menjadi sangat tidak heran bahwa mengapa figur pemimpin yang identik dengan rambut berwarna putihnya tersebut bisa diterima oleh seluruh kalangan dari berbagai macam golongan di masyarakat secara sangat luas.
Lebih lanjut, apabila melihat bagaimana track record atau rekam jejak yang dimiliki oleh Ganjar Pranowo sendiri selama sepuluh tahun, yakni dua periode dalam memimpin Provinsi Jawa Tengah (Jateng) sebagai Gubernur memang memiliki dukungan dari rakyatnya dengan sangat luar biasa. Begitu pula, jika melihat bagaimana kehidupan beragama di wilayah yang dipimpin oleh pria kelahiran Kabupaten Karanganyar itu ternyata memiliki harmonisasi yang begitu bagus.
Tidak bisa dipungkiri pula bahwa sosok pemimpin berusia 54 tahun itu sangat cerdas dan memiliki wibawa yang bagus. Meski begitu, kewibawaan yang dimiliki olehnya nyatanya tidak pernah luntur walaupun dengan tampilan dan gayanya yang sangat sederhana serta merakyat.
Ganjar Pranowo memiliki posisi tersendiri di hati para santri dan juga para kyai karena memang dirinya merupakan sosok pemimpin yang luar biasa dengan segudang prestasinya selama menahkodai Jawa Tengah sebagai Gubernur.
Kemudian melihat bahwa keberadaan dari para generasi milenial dan Gen Z selaku generasi muda penerus bangsa memang sangat luar biasa jumlahnya di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), maka menjadi tidak heran bahwa optimisme kuat dimiliki oleh banyak kalangan kalau para generasi muda itu jelas akan menjatuhkan pilihan mereka nantinya kepada Kader dari partai politik (Parpol) pimpinan Megawati Soekarnoputri tersebut.
Kedekatan yang dimiliki oleh Ganjar Pranowo terhadap pesantren dan juga para Kyai bukanlah sebuah kedekatan yang sebatas hanya ingin mencari simpati atau pencitraan semata. Bagaimana tidak, pasalnya dirinya memang merupakan menantu dari seorang kyai terkenal di Jawa Tengah, yakni K.H Hisyam Abdul Karim (Mbah Hisyam).
Dengan adanya fakta akan silsilah keluarga itu, bisa diambil contoh pula misalnya seseorang yang terpandang seperti seorang Kyai, termasuk juga para orang Minang sendiri ketika mereka hendak mencari menantu, tentu akan dilihat terlebih dahulu bagaimana keturunannya atau nasabnya. Karena tidak mungkin pula bagi seorang kyai memilih menantu apabila keturunan atau nasabnya tidak jelas. Sehingga nasab yang dimiliki oleh pemimpin dari partai berlogo banteng dengan moncong putih itu sudah tidak perlu diragukan lagi.
Berkaca kembali dari bagaimana rekam jejak luar biasa yang berhasil dicetak oleh Ganjar Pranowo selama dirinya memimpin Jawa Tengah sebagai Gubernur dua periode, bahwa ekonomi yang berada di pesantren terus mampu ditopang oleh berbagai macam kebijakan (policy) yang ada di pemerintahan era Ganjar dengan sangat baik.
Lantaran jelas sekali apabila tidak didukung dengan adanya kebijakan yang mampu terus menyejahterakan pondok pesantren (ponpes) dari Capres PDI Perjuangan itu maka pondok pesantren pun tidak akan berhasil untuk maju seperti sekarang ini.
Kepada seluruh masyarakat dan pemilih yang hendak memilih dalam gelaran pesta demokrasi dan kontestasi politik pada pelaksanaan Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2024 mendatang, hendaknya rakyat mampu melihat siapapun sosok pemimpinnya tidak menggunakan kacamata sentimen, termasuk Ganjar Pranowo.
Akan tetapi jika memang menginginkan adanya pemimpin yang berkualitas, maka hendaknya masyarakat mampu melihat atau menilai bagaimana kemampuan akan memimpin (leadership) dari calon yang hendak mereka pilih untuk bisa memimpin Tanah Air pada tahun 2024 nanti.
Tidak bisa dipungkiri pula bahwa jelas akan terus terjadi dinamika politik di Indonesia selama tahun politik seperti sekarang ini. Namun hal tersebut hendaknya mampu ditanggapi oleh masyarakat sebagai sebuah hal yang biasa saja dan justru menjadi seni tersendiri dalam penegakan asas demokrasi di Tanah Air.
Ganjar Pranowo memang merupakan sosok yang sangat dekat dengan kalangan para ulama hingga pesantren dan para kyai. Meski dikenal sebagai figur yang juga nasionalis lanyatan dirinya hasil dari kaderisasi PDI Perjuangan, namun fakta bahwa dirinya merupakan orang yang religius juga tidak bisa dipandang sebelah mata.
Tokoh Muda Nahdlatul Ulama (NU), Witjaksono menambahkan bahwa dalam kapasitasnya sebagai Gubernur di Jawa Tengah lalu, sosok pemimpin berambut putih itu telah banyak sekali mengeluarkan berbagai macam kebijakan yang jelas sangat berpihak kepada umat Islam dan juga secara lintas organisasi di masyarakat (ormas).
Terbukti dari keahlian kepemimpinannya, Ganjar Pranowo mampu terus menghadirkan keharmonisan di Jawa Tengah dan hal itu juga diakui lantaran tingkat toleransi umat beragama di Jateng memiliki angka yang sangat tinggi.
)* Penulis adalah kontribubutor Forum Literasi Padang
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews