Narji PKS Ternyata Simpatisan FPI

Sudah tepat posisi Narji memusuhi para pejuang, para pencinta NKRI, para penentang Arabisasi. Dan, cocok Narji di PKS.

Selasa, 18 Januari 2022 | 19:26 WIB
0
207
Narji PKS Ternyata Simpatisan FPI
Narji (Foto: detik.com)

Terbuka kedok Narji. Narji pelawak itu ternyata pendukung Muhammad Rizieq Shihab (MRS). Dia anggota gerombolam kadrun berbentuk pelawak. Kelas Narji sama dengan Arie Untung, yang pernah membela Zakiah Aini penyerang Mabes Polri.

Narji adalah korban ambisi PKS menarik orang yang berpotensi menjadi peraih suara. PKS jeli melihat ideologi asli Narji. Bahwa Narji adalah pembenci NKRI. Bahwa dalam jiwa terdalam Narji sebetulnya pendukung Rizieq.

Begitu masuk ke dalam PKS, tentu Narji menjadi orang aneh. Tentu masa lalu Narji harus dibersihkan dari mendukung para pejuang penghantam teroris. Dudung Abdurachman-lah orang yang berani mencopot baliho-baliho Muhammad Rizieq Shihab. Maka PKS dan Narji sepakat membersihkan Narji dari pernah mendukung penegakan hukum, pencopotan baliho MRS.

Narji dan PKS paham. Dicopotnya wajah Rizieq dari pemandangan buruk slogan kebencian di jalanan menghancurkan Rizieq sebagai simbol perlawanan kaum kadrun. PKS yang lewat Mardani menggaungkan ke-Arab-an tentu tak sejalan dengan Narji yang pernah mendukung NKRI.

Narji pernah mendukung Dudung Abdurachman menggasak pentolan FPI itu. Ini menjadi catatan buruk Narji.

Demi menjadi bagian kadrun, maka Narji dengan serta-merta menyesal telah mendukung Dudung Abdurachman yang mencopot baliho simbol perlawanan para teroris.

Masuknya Narji ke dalam PKS memang pas. Indonesia tidak membutuhkan pelawak Narji yang menyesali dukungan pada pembabat pendukung ISIS. Maka kalau dia masuk ke PKS dan lantas berteriak dia menyesal telah mendukung Dudung, ini menjadi petunjuk terang-benderang PKS memang bagian dari orang seperti Narji.

Narji yang menyesali dukungan terhadap Dudung Abdurachman. Sementara Jenderal Dudung berani mendobrak kebuntuan menangani organisasi teroris FPI, yang berlanjut penangkapan terhadap Munarman, penghantaman terhadap para teroris bersama Fadil Imran.

Artinya, Narji sebagai bagian dari PKS harus bersih dari jejak mencintai Indonesia, jejak menghantam teroris, jejak penegakan hukum, jejak perlawanan terhadap Wahabi, Ikhwanul Muslimin, dan terorisme.

Narji pasti terinspirasi dengan pentolan PKS Hidayat Nur Wahid yang pengagum pentolan ISIS dan Al Qaeda Yusuf Qoradawi. Juga terinspirasi Tifatul Sembiring yang memberi frekuensi bagi ratusan radio milik PKS dan HTI.

Maka kita pencinta NKRI beruntung melihat keaslian ideologi Narji. Masuk PKS pas buat kadal gurun. Narji pun menyesali pernah mendukung Dudung Abdurachman. Sudah tepat posisi Narji memusuhi para pejuang, para pencinta NKRI, para penentang Arabisasi. Dan, cocok Narji di PKS.

Dan, saya tertawa ngakak melihat Narji. Bukan karena lucunya, atau mukanya! Tapi karena eneg melihat isi kepalanya sama dengan Kadrun.

Hati-hati menonton publikasi dan lawakan indoktrinasi PKS yang dilakukan oleh Narji, yang membenci perjuangan Dudung Abdurachman yang menghantam ormas beranggotakan FPI.

Ninoy Karundeng

***
38