Jakarta - Pemerintah pusat menunjukkan respons cepat dan tegas dalam menyikapi persoalan krusial yang menimpa Pulau Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara, dengan diterbitkannya Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 12 Tahun 2025 oleh Presiden Prabowo Subianto. Instruksi tersebut menjadi langkah konkret pemerintah dalam mempercepat pembangunan dan penyelesaian masalah akut yang dialami masyarakat Enggano, termasuk pendangkalan pelabuhan yang telah berlangsung selama delapan bulan terakhir.
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi menegaskan bahwa Inpres ini merupakan bukti nyata gaya kepemimpinan Presiden Prabowo yang mengedepankan kecepatan dan responsif terhadap kebutuhan rakyat.
“Kan kita menyelesaikan Pulau Enggano memang bersama-sama ya, inilah boleh kita sebut gaya baru pemerintahan sekarang, kita coba responsif,” ujar Prasetyo di Jakarta.
Pendangkalan di Pelabuhan Pulau Baai telah membawa dampak signifikan terhadap kehidupan warga Enggano. Kapal layanan laut tak bisa lagi bersandar, memaksa penumpang diturunkan di tengah laut. Akibatnya, distribusi bahan makanan terganggu, hasil bumi tak bisa dijual, dan akses kesehatan terputus. Ratusan petani bahkan enggan memanen hasil kebun mereka karena harga jual jatuh dan distribusi tak tersedia.
Prasetyo menjelaskan bahwa dinamika di masyarakat bergerak sangat cepat sehingga pemerintah dituntut untuk merespons dengan sigap.
“Permasalahan di masyarakat kan tentunya dinamika itu terjadi dengan sangat cepat. Maka begitu ada sebuah kejadian yang dituntut oleh masyarakat, kita adalah respons yang cepat dari seluruh jajaran, terutama dari pemerintah,” tuturnya.
Lebih lanjut, Prasetyo menyoroti sinergi yang baik antara pemerintah dengan DPR RI dalam mengatasi masalah ini. Ia menyebut komunikasi intensif dengan pimpinan DPR menjadi salah satu faktor pendukung tercapainya solusi cepat.
“Karena kebetulan juga dulu pernah ditugaskan di sana, jadi komunikasinya enak sehingga banyak permasalahan-permasalahan yang bisa dengan cepat kita cari jalan keluarnya,” ungkapnya.
Terbitnya Inpres Nomor 12 Tahun 2025 menjadi simbol keseriusan pemerintah dalam menyelesaikan persoalan mendasar di daerah terluar seperti Enggano. Melalui pendekatan responsif, kolaboratif, dan berbasis solusi, pemerintah tidak hanya hadir, tetapi juga menjawab secara nyata kebutuhan masyarakat. Ini membuktikan bahwa percepatan pembangunan bukan sekadar janji, melainkan aksi nyata yang terus dilakukan demi keadilan dan pemerataan pembangunan di seluruh penjuru Indonesia.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews