Pemerintah Siapkan BLT Subsidi bagi Pekerja yang Dirumahkan

BLT subsidi bagi para pekerja yang dirumahkan dan mendapatkan pemotongan jam kerja akan sangat efektif, karena bisa menurunkan angka kemiskinan di Indonesia.

Sabtu, 24 Juli 2021 | 16:10 WIB
0
157
Pemerintah Siapkan BLT Subsidi bagi Pekerja yang Dirumahkan
BLT (Foto: detik.com)

Masyarakat yang dirumahkan akibat dampak pandemi bisa bernafas lega karena akan mendapatkan bantuan dari pemerintah. Bantuan ini sangat berharga, karena faktanya banyak yang kehilangan pekerjaan di masa pandemi, sehingga mereka akan bisa membeli sembako dan kebutuhan lain dengan BLT tersebut.

Saat pandemi, pemerintah sudah memberikan berbagai bantuan kepada masyarakat. Di antaranya kartu prakerja, BLT cash, sembako, bantuan bagi pemilik UMKM. Pemerintah sadar bahwa banyak yang terdampak pandemi dan ekonominya oleng karena gaji dipotong oleh perusahaan atau pemasukannya dari berdagang makin sedikit, karena daya beli masyarakat yang menurun.

Di masa PPKM level 4 akan diberikan bantuan lagi berupa BLT subsidi bagi para pekerja yang di rumahkan oleh perusahaan. Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan bahwa skema pemberian bantuan upah bagi pekerja yang dirumahkan atau pekerja yang mengalami pengurangan jam kerja masih dibuat. Rencananya bantuan tersebut sebesar 1,2 juta rupiah dan akan diberikan dengan sekali penyaluran.

Sri Mulyani menambahkan, bantuan ini tidak hanya diurus oleh Kementrian Keuangan, tetapi juga Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian dan Kementrian Ketenagakerjaan. Kerja sama ini memang diperlukan karena para pekerja tentu berada di bawah Kemenaker.

Total anggaran untuk program bantuan ini sebesar 30 triliun rupiah, berupa bantuan untuk prakerja dan subsidi upah tenaga kerja. Dana sebesar ini tentu akan dibagi-bagi sehingga para pekerja yang membutuhkan akan mendapatkannya, dan pasti tepat sasaran. Penyebabnya karena sudah ada data dari Kementrian Ketenagakerjaan.

Bantuan ini sangat disambut baik oleh masyarakat, karena pemerintah mengabulkan permintaan mereka. Beberapa waktu lalu, Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia Alphonzus Wijaya meminta pemerintah memberi subsidi gaji pekerja sebanyak 50%.

Bantuan dari pemerintah menunjukkan bahwa Presiden dan seluruh jajarannya mengerti bahwa rakyat sedang kesulitan saat pandemi, tak hanya warga biasa tetapi juga para pengusaha kelas menengah ke atas. Para karyawan Mall dan tempat lain yang tutup selama PPKM level 4, akan mendapat subsidi dari pemerintah, sementara bossnya juga lega karena tetap bisa makan walau tidak sedang bekerja.

Bantuan untuk para pekerja sangat dihargai karena jika mereka tidak masuk kerja, otomatis tidak mendapatkan gaji. Apalagi durasi PPKM daraurat sampai PPKM level 4 hampir sebulan, sehingga mereka harus bertahan hidup dengan tabungan, jika tidak ada tentu mau tak mau harus berhutang.

Para pekerja yang dirumahkan akibat perusahaannya merugi juga pusing karena bingung harus survive dengan cara apa. Sementara pegawai lain yang jam kerjanya dikurangi saat pandemi juga bingung karena gaji bisa dipotong hingga 50% oleh kantor.

Namun jika ada subsidi gaji dari pemerintah maka para pekerja itu bisa bernafas lega karena mendapatkan uang, sehingga bisa dibelikan sembako dan kebutuhan pokok lain. Pemerintah memang berusaha agar jangan sampai pandemi yang telah berlangsung selama setahun ini berubah menjadi krisis ekonomi jilid 2.

Bantuan yang diberikan sudah pasti tepat sasaran dan jangan sampai ada pihak yang berani untuk mengkorupsinya. Agar terhindar dari hal-hal negatif maka caranya adalah dengan mentransfer langsung subsidi itu ke rekening pekerja. Sehingga mereka bisa langsung memanfaatkannya untuk kebutuhan sehari-hari.

BLT subsidi bagi para pekerja yang dirumahkan dan mendapatkan pemotongan jam kerja akan sangat efektif, karena bisa menurunkan angka kemiskinan di Indonesia. Jangan sampai pandemi yang berawal dari penyakit, berubah menjadi krisis ekonomi jilid 2. Oleh karena itu pemerintah sigap memberi bantuan, agar rakyat tidak kelaparan. (Sisca Andromeda)

***