Berbagai literatur historis maupun yuridis menunjukkan bahwa Papua bagian Integral NKRI. Perkembangan kesejahteraan Papua juga mengalami tren positif setiap tahunnya sebagai bukti hadirnya negara bagi masyarakat.
Sikap apatis yang ditunjukkan kelompok separatis akan penyodoran bukti bahwa Papua bagian Integral NKRI, agaknya membuat banyak pihak menilai adanya indikasi lain. Tak hanya soal kemerdekaan Papua yang mereka ingin raih, namun mungkinkah ada hal lainnya?
Isu disintegrasi yang ramai pekan lalu akibat tindakan rasisme terhadap mahasiswa Papua hingga kini masih terus bergulir. Akan tetapi, secara nalar dan logika, semua bukti telah disajikan, secara sah dan final oleh masyarakat international. Pun sebagian besar warga Papua nyatanya tetap ingin bergabung dengan Indonesia, apalagi jika bicara OPM.
OPM memiliki skala international, namun setelah menilik perkembangan pesat yang ada di tanah tumpah darahnya (Papua) mereka memutuskan untuk bergabung kembali. Jumlahnya pun ribuan, lho! Bukan jumlah yang sedikit bukan?
Perkembangan Papua kini dinilai telah mencapai beberapa sektor. Yakni, ekonomi, kesehatan, infrastruktur, pendidikan serta yang lainnya. Kehidupan nyaman, aman serta berbaur dengan sesama warga dan menjalani kehidupan dengan kekayaan sumber alam Papua yang melimpah, telah menjadi pilihan banyak warga disana. Namun, tetap dalam bingkai NKRI.
Mengingat, opini eks OPM yang merasakan lebih bahagia jika bersama Indonesia. Hal ini bukanlah isapan jempol semata, karena memang telah banyak fakta nyata terkait pelaksanaan pemerataan dan kesejahteraan di Bumi Cendrawasih ini.
Sebelumnya beragam gerakan separatisme di Papua yang mana bisa mengakibatkan disintegrasi bagi bangsa Indonesia. Keinginan utama mereka ialah satu hal, yakni Kemerdekaan Papua (lepas dari teritori NKRI). Namun, bukan perkara mudah, karena Papua bagian integtral NKRI ini sudah harga mati, tak bisa diutak-atik lagi. Terlebih banyak pihak yang mengecam tindakan semacam ini.
Seiring bertambahnya waktu, perlawanan OPM ini telah menurun, karena upaya pemerintah guna menanggulangi tindakan separatisme tersebut. Tak hanya menurun, namun seharusnya disapu bersih sehingga tak ada pihak yang terusik serta dirugikan nantinya.
Tak dipungkiri melesatnya perkembangan infrastruktur guna meningkatkan kesejahteraan Papua gencar dilakukan. Hal ini sebagai wujud pemerintah jika pihaknya tidak pilih kasih ataupun menganaktirikan Papua. Hal ini agaknya yang tak disukai oleh para pelaku tindak separatis hingga akhirnya memberontak karena adanya indikasi tujuan lainnya.
Meski dinilai sepele, namun gerakan semacam ini harus segera dibasmi hingga tak bersisa. Jangan sampai terhasut isu provokasi yang merugikan diri sendiri serta pihak lain. Sebagai warga negara yang baik kita harus mndukung program pemerintah guna wujudkan pembangunan secara merata dan adil. Sehingga tidak ada ketimpangan diantara semua lapisan elemen masyarakat.
Yang terpenting tidak ada perpecahan di tubuh NKRI, karena tidak ada negara di dalam negara bukan? Hal ini juga turut diungkapkan oleh Jazuli Juwaini, selaku Ketua Fraksi PKS DPR RI. Ia menyebutkan jika Papua Barat telah sah dan mencapai titik akhir menjadi bagian dan NKRI.
Sehingga adanya berita tentang penghargaan Benny Wenda (Tokoh Separatis) akan Papua merdeka sama sekali tak berpengaruh terhadap apapun.
Karena telah jelas secara historis dan yuridis jika Papua beserta Papua Barat sah menjadi Bagian NKRI. Selain itu juga mendapat pengakuan serta penghormatan masyarakat international termasuk dari pemerintah Inggris.
Jazuli mengungkapkan jika pemerintah Inggris dengan resmi mendukung kedaulatan Wilayah Indonesia termasuk Papua dan Papua Barat di dalamnya. Bahkan, Duta Besar Inggris untuk Indonesia bernama Moazzam Malik dalam beberapa kesempatan turut menyampaikan dukungan penuh atas kedaulatan Indonesia.
Pihaknya menambahkan jika pemerintah saat ini tak berhenti dan terus fokus membangun dan mengupayakan kesejahteraan Papua secara menyeluruh. ia menilai jika yang mengkampanyekan kemerdekaan Papua ini hanyalah beberapa orang saja.
Meski demikian, Jazuli mengharapkan pemerintah agar terus getol tingkatkan peran diplomasinya terhadap Papua, jangan sampai ada intervensi oleh negara lain mengenai kedaulatan Indonesia.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews