Sosok Awey di nilai sangat pas menjadi calon wakil walikota mendampingi Eri Cahyadi. Sosok Eri dalam survey kandidat potensial Pilwali Surabaya sangat melejit dan menjadi penantang potensial.
Sejumlah nama bakal Calon Wali Kota Surabaya yang saat ini mengemuka di sejumlah media cetak dan online untuk maju Pilkada Surabaya 2020, menjadi pembicaraan hangat di kalangan pengamat politik, masyarakat dan pemuda Surabaya.
Salah satunya Koordinator Aliansi Pemuda Surabaya Utara Ipoel Go-Nyit. Menurutnya, bakal Cawali Surabaya yang menjadi pembicaraan hangat seperti Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya Eri Cahyadi, Politisi asal Partai NasDem Vinsensius Awey, Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana, dan Ketua PCNU Surabaya Muhibbin Zuhri.
"Pertarungan pilwali 2020 sangat menarik dan dinamis, apalagi kalau seperti Vinsensius Awey maju, dia potensial menjadi kuda hitam, perolehan suara di DPR RI dapil Jatim 1 lumayan banyak sekitar 27 ribuan," kata Ipoel Go-Nyit saat di konfirmasi. Senin (01/07/2019).
Selain itu, sambung Ipoel, selama 5 tahun menjadi DPRD Kota Surabaya, sosok Vinsensius Awey di kenal kritis dan konstruktif.
"Dalam mengawal pembangunan Kota Surabaya, beliau sangat kritis dan konstruktif. Maka dari itu sangat pantas menjadi pengganti Tri Risma Harini," sambungnya.
Namun Ipoel menuturkan, Awey harus kerja keras. Pasalnya, proses pencalonan melalui Partai NasDem tidak akan mudah mengingat Partai NasDem hanya mendapatkan tiga kursi hasil Pileg 2019.
"Untuk memenuhi persyaratan mengusung Calon Walikota sendiri, NasDem butuh 8 kursi lagi. Saya rasa yang realistis adalah Calon Wakil Walikota," tuturnya.
Sosok Awey di nilai sangat pas menjadi calon wakil walikota mendampingi Eri Cahyadi. Sosok Eri dalam survey kandidat potensial Pilwali Surabaya sangat melejit dan menjadi penantang potensial bagi calon-calon yang sudah ada.
"Jika saya boleh mengatakan, Eri Cahyadi merupakan sosok dengan sejumlah prestasi yang cukup membanggakan, beliau pernah menjabat Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang, sekarang Plt Kepala Dinas Kebersihan dan Kepala Bappeko Surabaya, sama dengan Bu Risma sebelum menjabat Walikota, dia pernah sukses menjabat Kepala Dinas Kebersihan dan Kepala Bappeko Surabaya," tandas Ipoel Go-Nyit.
Maka dari itu, masih menurut Ipoel, Eri Cahyadi sangat pas menjadi Calon Walikota berdampingan dengan Vinsensius Awey menjadi Calon Wakil Walikota.
"Pak Eri Cahyadi di kenal dengan sosok sarat akan prestasi, sementara Bang Awey lebih di kenal dengan sosok yang kritis, konstruktif dan plural. Mereka harus intens melakukan komunikasi politik," pungkasnya.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews