- Pemilu 2019 baik Pileg maupun Pilpres sudah berlangsung lancar dan aman pada 17 April 2019 lalu, dimana sepanjang musim kampanye berlangsung, nerita hoax dan fitnah marak di lini media sosial dan perdebatan serta polemik bahkan konflik antar pendukung kandidat banyak terjadi. Meski begitu pada pelaksanaan Pemilu sejauh ini yang berlangsung 17 April 2019 kemarin telah berjalan lancar, aman dan damai.
Untuk mensosialisasikan keberhasilan rakyat Indonesia mensukseskan Pemilu serta mengajak kembali merajut persatuan pasca pemilu, maka Komunitas Gerakan Literasi terbit (GESIT) bersama berbagai pegiat media sosial dari kalangan netizen , blogger, youtuber dan content creator akan mendeklarasikan Ajakan Mendukung Hasil Pemilu Secara Konstitusional Tanpa Hoax serta Ajakan Merajut Kembali Persatuan Bamgsa, Rabu (24/04/2019) siang.
Acara Deklarasi akan dilaksanakan bersama dengan Diskusi warganet dengan tema "Pemilu Sudah Selesai, Saatnya bersatu Dukung Hasil Pemilu Demi Berlanjutnya Kepemimpinan Nasional dan Suksesnya Pembangunan Indonesia” yang akan berlangsung di Balroom Hotel Mega Menteng, Cikini, Jakarta Pusat.
Koordinator Gerakan Literasi Terbit (GESIT), Risang Wijanarko menilai jalannya Pemilu 2019 tak ada gangguan bahkan bisa dibilang sukses. Kesuksesan tersebut dikarenakan peran dari masyarakat yang antusias menggunakan hak pilihnya ke TPS (Tempat Pemungutan Suara)
"Suksesnya pelaksanaan pemungutan suara pada 17 April itu adalah karena masyarakat yang mensukseskan, rakyat yang mesukseskan, namun saat ini kami melihat di Medsos masih begitu marak hoax dan ujaran kebencian yang dipicu hanya karena yang didukung kalah berdasarkan hasil Quick Count. Padahal, perbedaan pilihan dan hasil hitung cepat ini semestinya disikapi secara dewasa di era demokrasi ini dan tetap dalam koridor semangat persatuan tanpa provokasi yang melanggar aturan main hingga menunggu hasil resmi oleh KPU, ungkap Risang Wijanarko selaku Kordimator Gesit Jakarta, dalam keterangan pers, Sabtu, (21/4) di Jakarta.
"Tujuan acara diskusi warganet ini untuk mengedukasi masyarakat agar tidak mudah kembali dipecah oleh berbagai provokasi dan berita hoax serta terus menjaga suasana kondusif pasca Pemilu. Saatnya kita merajut kembali persaudaraan anak bangsa guna mendukung keberlanjutan Pembangunan Indonesia, lanjut Risang
Senada dengan Risang, Narasumber selanjutnya yang juga sebagai Kordinator Nasional Forum Pegiat Media Sosial Independen Hafyz Marshal mengatakan bahwa kegiatan yang diinisiasi oleh Gesit harus bisa mengajak warganet untuk menyebarkan narasi positif dan optimis guna mengajak masyarakat merajut persatuan dan menerima hasil pemenang pemilu secara konstitusional tanpa berita-berita hoax demi suksesnya keberlanjutan kepemimpinan nasional dan keberlangsungan pembangunan Indonesia.
“Gerakan ini ditujukan sebagai tekad merajut kembali persatuan dan menumbuhkan optimisme di masyarakat pasca Pemilu 2019. Pendekatan hitung cepat quick count merupakan metode pengetahuan yang telah teruji diberbagai penyelenggaraan Pemilu di beberapa negara. Karena apa jadinya jika metode tersebut tidak dilakukan dan justru memberi peluang kepada pihak-pihak tertentu untuk melakukan kecurangan, karena sama saja rakyat pemilih di buat gelap sepanjang menunggu hasil resminya. Namun demikian tetap seharusnya semua.pihak menunggu hasil resmi dari.KPU yang konstitusional tanpa melakukan manuver-manuver provokatif yang justru menghambat persatuan kembali pasca Pemilu " ujar Hafyz.
Sedangkan Tokoh Pegiat media Sosial lainnya Pepih Nugraha berharap agar setekah Pemilu 2019 tak seharusnya menimbulkan perpecahan di tengah masyarakat dan dapat menerima hasil Pemilu dengan lapang dada.
“Seharusnya hasil Pemilu 2019 ini justru memberikan rasa optimisme untuk memastikan bahwa Indonesia harus semakin maju. Maka diharapkan warganet dan masyakarat lainnya harus cerdas dan jangan terprovokasi berita berita hoax dan fitnah pasca Pemilu ini..Hasil pemilu harus menjadi sarana persatuan dalam balutan demokrasi yang penuh kegembiraan, jauh dari fitnah, hoaks, serta kebohongan” ujar Pepih di Jakarta.
Acara Deklarasi dan Diskusi Warganet rencananya akan dihadiri kalangan pegiat media sosial netizen seperti youtuber, bloger dan Content Creator berbagai wilayah serta akademisi maupun kalangan jurnalis sebagai wujud kepedulian dan keikut sertaan mengawal dan mendukung suksesnya hasil pemilu yang damai, konstitusional.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews