 
                                        Jakarta - Pemerintah menegaskan komitmen kuat dalam menyediakan hunian layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) melalui peningkatan kuota rumah subsidi menjadi 350 ribu unit pada tahun 2025. Kebijakan ini menjadi langkah strategis pemerintahan Presiden Prabowo Subianto–Gibran Rakabuming Raka dalam mengatasi backlog perumahan nasional.
Ketua Umum Gapensi, Andi Rukman Karumpa, menyambut positif kebijakan tersebut. “Ada peluang besar dari 350 ribu rumah subsidi. Ini saatnya teman-teman kontraktor untuk mulai beralih menjadi pengembang,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa peningkatan kuota Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) menjadi “magnet” karena skema pembiayaan sudah tersedia dan pasti. “Penambahan kuota FLPP dapat berdampak luar biasa bagi anggota kami,” katanya.
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, menegaskan komitmen pemerintah memperkuat kolaborasi industri perumahan. “Kami membuka ruang kerja sama bagi kontraktor dan pengembang untuk memperkuat sinergi sektor hulu dan hilir. Pemerintah juga menawarkan sosialisasi Kredit Program Pemerintah dan KUR khusus sektor perumahan,” ungkapnya.
Ketua DPD REI Banten, Roni Hadiriyanto Adali, menilai soliditas pelaku industri menjadi kunci percepatan. “Pembangunan perumahan sangat bergantung pada kolaborasi semua pihak. Semua stakeholder harus terkoneksi,” tuturnya.
Program 350 ribu rumah subsidi disebut sebagai capaian terbesar dalam sejarah FLPP. Setiap satu unit rumah dapat menyerap lima tenaga kerja, sehingga program ini diproyeksikan membuka lebih dari 1,6 juta lapangan kerja. Pemerintah juga mengalokasikan KUR sektor perumahan sebesar Rp130 triliun dengan bunga bersubsidi. “Untuk pertama kalinya, KUR diarahkan mendukung pembiayaan rumah rakyat,” kata Maruarar.
Komisioner BP Tapera, Heru Pudyo Nugroho menambahkan, “Kami melihat tren positif pencapaian penyaluran KPR FLPP, dan optimistis target 350 ribu unit akan tercapai.”
Pemerintah memastikan upaya ini berlanjut dalam Program 3 Juta Rumah Rakyat sebagai bagian dari Asta Cita Presiden Prabowo untuk mempersempit ketimpangan dan memastikan rakyat memiliki akses tempat tinggal layak.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
	Pepih Nugraha,
	CEO PepNews