Oleh : Henly Kaunang
Asrama Mahasiswa Nusantara (AMN) Manado menghadirkan banyak fasilitas yang lengkap sehingga mampu membantu dalam pengembangan kualitas akademik serta sosial-kultural para mahasiswa atau generasi muda dari berbagai macam latar belakang di seluruh pelosok Indonesia.
Sektor pendidikan merupakan salah satu sektor yang sangat penting dalam kaitannya untuk pengembangan kualitas sumber daya manusia (SDM) di kalangan pemuda sehingga tercipta peningkatan taraf hidup mereka.
Lantaran sangat pentingnya sektor pendidikan, bukan hanya sekedar akademik saja, melainkan juga pada hal sosial dan kultural, sehingga dukungan untuk peningkatan kualitas pendidikan harus dilengkapi dengan banyaknya fasilitas lengkap yang memadai, salah satunya yakni pembangunan sebuah hunian berbasis pengembangan karakter anak bangsa seperti AMN Manado.
Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sulawesi Utara (BPPW Sulut), Ir. Nurdiana Habibie menjelaskan bahwa kegiatan pembangunan Asrama Mahasiswa Nusantara di Manado itu juga sebagai bentuk tindak lanjut atas arahan langsung Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi).
Ruang lingkup dalam pembangunan AMN Manado terdiri dari lahan seluas hingga 20 ribu hektare dengan luas bangunan sebanyak 1595. Kemudian di dalamnya juga terdapat tower asrama untuk mahasiswa putra dan tower asrama mahasiswa putri, ada pula gedung pertemuan, ruang serbaguna, lapangan olahraga, taman, akses jalan hingga area parkir.
Untuk desain pembangunannya sendiri telah mengikuti standar teknis bangunan negara sebagaimana tertuang dalam amanat Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 16 Tahun 2021 tentang peraturan pelaksanaan UU Nomor 28 Tahun 2022 tentang bangunan gedung.
Sementara itu, Direktur Prasarana Strategis Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR, Essy Asiah menjelaskan bahwa pembangunan Asrama Mahasiswa Nusantara di Manado itu berkonsep bangunan green building (bangunan hijau) sehingga jauh lebih ramah terhadap lingkungan atau keberlanjutan masa depan anak cucu generasi bangsa.
Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sulawesi Utara, Steve Kepel memberikan apresiasi sangat tinggi atas pembangunan AMN di Manado oleh Badan Intelijen Negara Republik Indonesia (BIN RI) sebagai salah satu wujud tanggung jawab untuk membantu peningkatan kualitas pendidikan bagi para pemuda Nusantara.
Menurutnya, pendidikan bukan hanya menjadi tanggung jawab yang diemban oleh Pemerintah Republik Indonesia saja, melainkan hendaknya pendidikan itu harus mampu diemban oleh banyak pihak sekaligus, termasuk pihak swasta.
Menyadari betapa pentingnya upaya untuk terus meningkatkan kualitas pada sektor pendidikan, kemudian BIN menginisiasi AMN di Manado sebagai kelanjutan dari program serupa yang sebelumnya telah berdiri tegak di Kota Pahlawan Surabaya. Di dalam asrama tersebut tentunya bukan hanya menjadi sekedar tempat tinggal saja, melainkan juga menjadi laboratorium sosial, intelektual hingga kewirausahaan.
Dalam hal ini, BIN bukan hanya berkepentingan untuk bisa mencetak para generasi muda khususnya di kalangan mahasiswa dengan kecerdasan intelektual mumpuni saja, melainkan dengan dibangunnya AMN Manado sekaligus juga menjadi tinggal keberhasilan perjalanan pendidikan di wilayah Provinsi Sulawesi Utara.
Seluruh mahasiswa yang tergabung di dalam AMN tersebut merupakan para pemuda dari berbagai macam daerah di segala pelosok Tanah Air, seperti dari Papua hingga Aceh serta berbagai macam suku, agama, ras dan kebudayaan lainnya.
Sehingga akan mampu terjadi sebuah harmoni kehidupan yang sangat baik kepada para pemuda itu, yang mana mereka akan terbebas dari ancaman paham radikalisme dan separatisme melalui keberadaan AMN Manado lantaran para generasi muda itu akan digembleng dengan besarnya wawasan kebangsaan.
Pembangunan AMN Manado sendiri memang bukan hanya sekedar bangunan fisik semata, namun menjadi simbol atas komitmen sangat kuat terhadap pengembangan kualitas SDM muda di Tanah Air melalui asrama tersebut yang akan mewujudkan lingkungan sangat kondusif bagi para mahasiswa dari berbagai macam daerah di Indonesia untuk belajar, berkreasi dan berkolaborasi.
Lebih lanjut, Wakil Ketua Kelompok Kerja (Wakapokja) AMN Manado dari Badan Intelijen Negara, Idham Malik mengungkapkan bahwa gedung asrama tersebut juga bertujuan untuk semakin mempersatukan para mahasiswa dan mahasiswi dari seluruh pelosok negeri sehingga mereka mampu saling menghargai adanya keberagaman budaya satu sama lain, kemudian mereka juga bisa saling menjaga kerukunan, kekompakan dan semakin memperkuat hubungan antar anak bangsa dalam bingkai NKRI.
Karena tidak bisa dipungkiri bahwa bangsa Indonesia ini merupakan sebuah bangsa yang memiliki banyak sekali keberagaman suku, agama, ras hingga antar golongan. Sehingga sudah menjadi tugas bagi seluruh elemen untuk tetap bersatu di tengah perbedaan tersebut.
Persatuan di tengah perbedaan itu juga telah sesuai dengan adanya penerapan semboyan negara dan bangsa yakni Bhinneka Tunggal Ika. Sehingga meski saling berbeda, namun tidak sampai terjadi terjadi saling berprasangka, konflik hingga tindak kekerasan hanya karena adanya perbedaan keyakinan, perbedaan pendapat, identitas ataupun gaya hidup tersebut.
Sikap menjunjung tinggi tenggang rasa diantara perbedaan yang sangat banyak pada bangsa Indonesia tentunya mampu digembleng dalam pendidikan melalui program AMN Manado, yang mana di dalamnya para pemuda generasi penerus bukan hanya akan mengalami peningkatan pada bidang akademis saja, melainkan juga pada sosio dan kultural.
)* Penulis adalah alumni Universitas Prisma.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews