Balada Cak Imin

Jadi drama kelincahan Cak Imin bermanuver, disatu sisi membongkar wajah Prabowo yang otoriter, dan disisi lain, Anies kembali menampilkan wajah aslinya yang begitu piawai memainkan jurus srigala berbulu domba.

Selasa, 12 September 2023 | 15:46 WIB
0
127
Balada Cak Imin
Muhaimin Iskandar (Foto: tvonenews.com)

Terlepas dari kasus KPK yang sudah naik ke tingkat penyidikan kasus kardus durian tahun 2012 sehingga Cak Imin butuh kendaraan politik capres 2024 untuk menghindari penangkapan dan gerak singkat Cak Imin justru menghancurkan Anies Baswedan maka perlu dicermati titik-titik kehancuran Anies tandem dengan Cak Imin.

Gerak cepat Cak Imin menghianati Prabowo membawa kerugian bagi Prabowo, lambannya keputusan mengadopsi Cak Imin jadi cawapres Prabowo karena sikap otoriter Prabowo membuat suara Prabowo tergerus habis di jawa timur, kekuatiran ini terbaca dari tim Prabowo, walaupun Prabowo di panggung terlihat santai dan penuh ketawa tapi situasinya di tubuh Gerindra acak adut, ditambah semakin kuatnya Golkar bikin Prabowo harus hati-hati dan ini berkonsekuensi terhadap biaya politik yang semakin melambung tinggi.

Apalagi, PKB berharap selama setahun lebih agar Cak Imin di cawapres-kan Prabowo. Tapi justru dihancurkan sikap otoriter Prabowo yang bahkan mengganti nama koalisi tanpa meminta pertimbangan PKB, ini karena kegembiraan berlebih ketika Gerindra mendapatkan dukungan Golkar dan PAN tapi kemudian PKB sontak meninggalkan Gerindra. Di sinilah kebingungan Prabowo bermula karena justru dengan kepergian PKB justru menaikkan posisi tawar Golkar di koalisi.  

Kemarahan Demokrat meledak karena ucapan jubir Sudirman Said yang menyatakan AHY dan tim demokrat menolak berkomunikasi dengan Anies. Di sinilah kemudian SBY secara spontan melakukan kejeniusannya berpidato di depan publik dan berjuta-juta publik terpesona lalu mereka bersimpati pada SBY dan menumpahkan kekesalan pada Anies. Kini Anies selain dijuluki “Bapak Politik Identitas” ada gelar baru yang melekat “Bapak Pengkhianatan”. Ada kemungkinan SBY dan Demokrat merapat ke PDIP. 

Ribuan baliho bergambar Anies sontak diturunkan secara massif di wilayah-wilayah kantung suara demokrat disinilah suara Anies tergerus habis. 

Bahkan strategi dari Surya Paloh untuk menyembunyikan PKS dari deklarasi Anies-Cak Imin sudah terbaca publik. Orang Jatim yang NU selama ini alergi dengan PKS bukan saja menolak Cak Imin yang dikenal sebagai “Pengkhianat Gus Dur” . Justru dengan merapatnya Anies ke Jatim, tidak akan dapat apa-apa dari Jatim. 

Yang diuntungkan dari dinamika politik ini adalah Ganjar, rakyat Jatim senang dengan PDIP yang terbukti solid dan Ganjar dalam perjalanan politik dikenal loyal. Di sinilah rakyat Jatim terpesona dengan PDIP dan Ganjar berbeda rasanya saat berhadapan dengan duo pengkhianat Anies-Cak Imin atau pemimpin berwajah otoriter seperti Prabowo. Apalagi Ganjar tergolong dekat dengan NU. 

Jadi drama kelincahan Cak Imin bermanuver, disatu sisi membongkar wajah Prabowo yang otoriter, dan disisi lain, Anies kembali menampilkan wajah aslinya yang begitu piawai memainkan jurus srigala berbulu domba.

Dalam manuver itu, Cak Imin justru menjadi pahlawan masa depan. Publik pun paham, sikap Cak Imin yang harus meninggalkan Prabowo, dan memanasnya Anies dengan AHY dan Demokrat adalah kesalahan terbesar kalkulasi politik Surya Paloh dan Anies Baswedan.

Mereka tidak paham bahwa sejatinya Cak Imin adalah anak Megawati yang menaruh loyalitas pada Jokowi.

Anton DH Nugrahanto