BPIP Banyak Baca & Belajar Peradapan Demokrasi Harus Maju Kedepan Bukan Mundur Ke Belakang.
Jakarta - Direks Eksekutif DPP Pemuda Perindo Iqnal Shalat Sukma W. dalam perhelatannya ke menteng menghadiri konsolidasi DPD Pemuda Perindo DKI. Ingin menanggapi tanggapan Dari Wakil Kepala BPIP Karjono pada portal CNN 2 Juni 2023 Indonesia.
"Mengatakan Indonesia akan baik-baik saja jika Mahkamah Konstitusi mengubah sistem pemungutan suara dalam pemilu".
Ini sama saja membodohi masyarakat pada peradapan demokrasi di negri ini,
Seharusnya Bpk Karjono sebagi wakil ketua Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) itu belajar sejarah terhadap peradapan demokrasi tertutup itu sudah dilakukan di era Orde Baru. Saat ini Kita harus berpikir maju demi kemajuan bangsa bukan kemajuan oknum oknum partai apalagi bapak membina pancasila seharusnya tahu isi dari sila kelima dan dapat di amalkan dengan baik dan benar.
Bangsa ini bangsa yg hebat dan besar mari tunjukan integritas dari sebuah peradapan demokrasi yang tidak di rusak dan menjadi kemundur demokrasi dengan meraih keuntungan bagi oknum yang mengaku pancasila tapi tidak dapat di mengamalkannya, Hal ini
dapat merusak tatanan demokrasi, Mari berkipirlah untuk menaikan peradapan demokrasi di negri ini untuk lebih baik dengan memberikan peluang kepada Rakyat untuk dapat memilih serta mengembangkan tatanan masyarakat yang lebih baik dengan cara memilih secara terbuka terhadap calon calon pemimpin negri ini yang akan di pilih dengan hati nurani.
Selain itu Direk Eks DPP Pemuda Perindo Iqnal Shalat Sukma W mengiatkan yang pernah mengecewakan jangan lagi anda pilih Karena masih banyak anak anak muda yang berani Meluruskan suatu yang bengkok yaitu Pemuda Perindo. Salam Demokrasi Terbuka
Sumber tulisan : https://www.mediapatriot.co.id/2023/06/04/bpip-banyak-baca-belajar-peradapan-demokrasi-harus-maju-kedepan-bukan-mundur-ke-belakang/
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews