Bakal Calon Presiden yang Kebelet Kampanye di Masjid, Mirip Taliban di Afghanistan

Jangan sampai Indonesia dipimpin oleh orang super ambisius yang sudah mencuri start kampanye Pilpres 2024 dengan menggunakan cara-cara Gerombolan Taliban di Afghanistan untuk berkuasa.

Kamis, 22 September 2022 | 08:01 WIB
0
114
Bakal Calon Presiden yang Kebelet Kampanye di Masjid, Mirip Taliban di Afghanistan
Tabloid yang diedarkan di masjid (Foto: Times Indonesia)

Model kampanye seperti saat pelaksanaan Pilkada DKI 2017 berulang lagi: menggunakan masjid sebagai tempat kampanye padahal Pilpres 2024 masih dua tahun lagi!

Jumat (16/9) lalu beredar tabloid di sebuah masjid di Malang, Jawa Timur, yang dibagikan kepada jamaah yang sedang Sholat Jumat di situ.

Tabloid itu memuat muka orang yang sangat ambisius menjadi presiden di halaman depannya.

Dan isi tabloid itu memuja-muji pencapaian orang itu yang konon katanya hebat saat menjabat sebagai kepala daerah di ibukota.

Tak ada catatan kritis mengapa orang itu dipecat jadi menteri atau mengapa dia selalu kelebihan bayar atau bikin proyek tambal sulam hancur-hancuran macam sumur resapan.

Tokohnya sama.

Siapa lagi kalau bukan dia lagi dia lagi.

Menurut seorang analis riset politik apa yang dilakukan orang itu - dengan berkampanye di masjid yang pernah dilakukan juga sebelumnya - makin menguatkan ciri khasnya yang selalu memainkan politik identitas sehingga dia pantas dicap stempel sebagai “Bapak Politik Identitas”.

Yang lebih fatal daripada itu adalah orang yang menggunakan masjid sebagai tempat kampanye itu mirip Gerombolan Taliban di Afghanistan.

Ternyata, saat mereka berkuasa, tak punya kemampuan apa-apa dalam mengelola negara. Tak punya kemampuan, kapabilitas dan kompetensi, menyelenggarakan pemerintahan. Karena selama ini mereka itu hidup seperti katak dalam tempurung.

Kita sudah mendapatkan bukti nyata saat orang itu - yang mukanya ada di halaman depan tabloid yang beredar di masjid - memimpin ibukota selama lima tahun ini.

Apakah kita akan membiarkan orang yang tidak kerja dan tidak bisa kerja serta suka kelebihan bayar itu memimpin Indonesia?

Jangan sampai Indonesia dipimpin oleh orang super ambisius yang sudah mencuri start kampanye Pilpres 2024 dengan menggunakan cara-cara Gerombolan Taliban di Afghanistan untuk berkuasa. 

***