Paparan Luhut soal 110 juta warga dibuka di depan publik karena kalau tidak ini akan bahaya, kok bisa pejabat sekelas Luhut mengeluarkan hoax atas nama Big Data.
Ide perpanjangan masa jabatan Presiden akhirnya terang benderang siapa yang memainkan. Dialah Luhut Binsar Panjaitan, menteri paling berpengaruh di kabinet Jokowi.
Awalnya banyak yang tak tau bahwa ide ini adalah mainan Luhut namun setelah CNN melansir investigasinya, maka terkuaklah "permainan Luhut" ke muka publik.
Awalnya banyak yang mengira ini adalah murni permainan Jokowi tapi melihat fakta-fakta yang ada yaitu, hasil investigasi CNN, Teori Big Data yang dibawa Muhaimin dan kemunculan Luhut di acara Podcast "Close The Door" Deddy Cobuzier, maka tudingan siapa pendorong ide ini sudah ketahuan walaupun awalnya baik Muhaimin atau jubir Luhut, Jodi Mahardi, membantah bahwa ide ini disodorkan Luhut sekaligus bantahan ini secara bawah sadar mereka bahwa ini ide "tidak benar" sehingga mereka malu berterus terang.
Selain ide yang tidak benar dan menyalahi konstitusi maka perlu dipertanyakan lagi landasan data yang dikemukakan Luhut dalam menopang ide itu : "ada 110 juta aspirasi warga di media sosial mendukung ide penundaan Pemilu".
Di titik 110 juta warga yang melakukan percakapan di media sosial dan kata Luhut mendukung ide perpanjangan jabatan banyak dipertanyakan pengamat seperti ahli informasi media sosial Ismail Fahmi yang mempertanyakan sumber data.
Menurut Fahmi percakapan twitter yang cerewet menanggapi masa perpanjangan jabatan Presiden paling hanya mentok 10.000 yang bicara soal itu.
Lontaran Luhut juga dipertanyakan Adian Napitupulu, pentolan relawan Jokowi yang juga aktivis 98 mempertanyakan sumber data Luhut. Juga La Nyalla ketua DPD RI yang sejak awal atas nama kelembagaan menolak ide Luhut karena bertabrakan dengan cita-cita reformasi.
Kenapa Luhut bisa berhalusinasi seperti ini? Kemungkinan langkah kalap Luhut didorong pembatalan investasi Softbank ke Ibukota baru dan dana 100 milyar gagal digelontorkan, kabarnya pihak Softbank membutuhkan kepastian politik dan satu-satunya jalan dalam pikiran Luhut adalah memperpanjang masa jabatan Presiden.
Yang jelas paparan Luhut soal 110 juta warga dibuka di depan publik karena kalau tidak ini akan bahaya, kok bisa pejabat sekelas Luhut mengeluarkan hoax atas nama Big Data.
Anton DH Nugrahanto
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews