Dari laman Facebook Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Publik Kementrian Keuangan, Nufransah Wira Sakti (NWS), menuliskan "Rizal Ramli Terbukti Ngawur." Kengawuran RR tersebut menurut Nufransah karena cuitannya tentang Indonesia akan ngutang lagi $2 milyar, dengan Yield (imbal hasil) sangat tinggi, sebesar 11,625%.
"Siang ini ada beberapa pesan yang masuk ke WA saya yang intinya menyatakan bahwa Indonesia akan ngutang lagi sejumlah $2 milyar dengan imbal hasil sangat tinggi sebesar 11,625%. Info tersebut merujuk salah satu link luar negeri. Info itu diakhiri dengan kalimat "Kreditor pesta pora, rakyat semakin terbenani. Menkeu semakin ngawur"
Setelah dilacak, ternyata info tersebut berasal dari cuitan pada jam 11.24 WIB di akun twitter Pak Rizal Ramli. Tak lama, banyak media yang bertanya tentang hal ini. Bahkan sudah ada beberapa media yang langsung memberitakan cuitan tersebut.
Setelah berdiskusi dengan Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko berserta tim, didapatlah informasi yang benar.
Utang Pemerintah yang dimaksud adalah bonds (surat utang) dalam USD yang diterbitkan pada tahun 2009 , saat terjadinya krisis keuangan sehingga imbal hasilnya 11,625%"
Nufransah juga langsung klarifikasi kepada RR lewat Twitter, dan RR langsung minta maaf, dia mengakui bahwa data yang dia sampaikan salah.
NWS@nufransa
"Yang Pak RR sebutkan itu adalah Global Bonds dalam USD, yang telah diterbitkan Tahun 2009 lalu. Bonds tersebut diterbitkan saat terjadinya krisis keuangan global dimana pasar keuangan mengalami tekanan yang berimbas pada seluruh negara didunia."
SALAH besar Pak
Ada 3 cuitan nufransa yang dilayangkan ke RR, yang isinya mengklarifikasi pernyataan RR tersebut.
Memang cuitan RR tersebut bernuansa provokasi, yang parahnya lagi cuitan tersebut dipublikasikan lagi oleh media luar. Entah apa motivasi RR melakukan hal tersebut, padahal biasanya RR masih beriman dalam mengimformasikan sesuatu yang berkaitan dengan ekonomi Indonesia.
Meskipun Mantan Menteri kabinetnya Jokowi yang didepak dari kursinya, namun RR tetap kritis terhadap pemerintah, harusnya meski mengkritisi, RR tetap berpikir Objektif terhadap pemerintah, kurang elok kalau pun ada yang kurang baik disebarkan ke media, apa lagi yang disampaikan bersifat hoaks, yang tidak sesuai dengan yang sebenarnya.
Pada pukul 14.31 , keluar cuitan dari Pak RR:
"Mohon maaf terjadi kesalahan. Yield 11,625% adalah surat utang lama RI. Bukan rencana surat utang baru."
Akhirnya Pak RR mengakui bahwa pernyataannya menyesatkan. Cuitan dan status FB yang ditulis sebelumnya juga dihapus.
Pada cuitan awalnya, RR menganggap apa yang dilakukan pemerintah dengan pinjaman baru itu adalah sesuatu yang ngawur, justeru sebenarnya yang ngawur adalah pernyataan RR, tapi yang dituduh Menkeu dan juga mengatasnamakan rakyat yang terbebani. Rakyat yang mana?
"Ada baiknya Pak RR membaca secara perlahan-lahan dan memahami dengan bijak sebelum menyebarkan suatu informasi. Apalagi dengan mengatasnamakan rakyat.
Kami di Kementerian Keuangan Republik Indonesia senantiasa bekerja secara profesional dalam menjaga keuangan negara." Kata Nufransa dilaman facebook-nya.
#KemenkeuProfesional
Nufransa Wira Sakti
Kementerian Keuangan RI
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews