Demo Bayaran

Pada demo pasti akan mengusik kepentingan orang banyak. Minimal jalan menjadi macet dan membuat suara bising.

Selasa, 12 April 2022 | 17:31 WIB
0
166
Demo Bayaran
Demo mahasiswa (Foto: tempo.co)

Kalo saya jadi presiden Jokowi, saya akan melarang semua bentuk demonstrasi. Biarpun sudah ada payung hukum Undang-undang yang menjamin setiap warga negara untuk menyatakan pendapatnya. Biarpun dengan tindakan itu saya berisiko akan dimaksulkan karena melanggar konstitusi. I just don't care.

Demo atau unjuk rasa zaman sekarang are not about people's aspiration. Bullshit kalo ada yang bilang itu aspirasi rakyat. Demo sekarang adalah alat politisi busuk. Yang bisa disponsori, dibayari dan diperalat.

Ini sama sekali berbeda dengan demo mahasiswa waktu menjatuhkan Soekarno dan Soeharto. Masih ada idealisme dan hati nuraninya. Setelah zaman reformasi, demo hanyalah mainan mafia-mafia.

Dan coba lihat betapa banyak kerugian dan kerusakan yang dialami setiap kali ada demo besar. Namanya unjuk rasa damai, tapi faktanya kita lihat sendiri. Selalu berakhir dengan brutal, anarkis dan barbar. Masyarakat dicekam rasa ketakutan dan tidak bisa melakukan kegiatan yang normal.

Belum lagi preman-preman dan penjahat-penjahat yang menunggangi demo ini.

Mereka membakar, menghancurkan, menjarah. Pihak keamanan selalu mewanti-wanti agar demo jangan sampai ditunggangi penumpang gelap. Tapi itu kan nonsens, bagaimana mengontrol kumpulan orang yang sampai puluhan atau ratusan ribu itu?

Kita tengok ke negara tetangga, Malaysia dan Singapura. Di kedua negara itu sangat jarang ada demo. Krn di negara-negara itu ada Public Order Act dan Police Act yang segera menangkap Anda kalo tanpa izin melakukan unjuk rasa.

Apa dasar Undang-undang itu? Kepentingan orang banyak tidak boleh dikorbankan. Karena pada demo pasti akan mengusik kepentingan orang banyak. Minimal jalan menjadi macet dan membuat suara bising. 

Jadi, ya itulah kalo saya menjadi presiden Jokowi, akan saya larang semua bentuk unjuk rasa. Mau dikatain rezim represif masa bodoh. Mau dikatain rezim diktator masa bodoh. Mau dimaksulkan, gak peduli. Ini karena kegeraman saya sudah sampai di ubun-ubun.

Tapi ini kan cuma khayalan saja, if I were president Jokowi. Jadi cuma bisa menulis uneg-uneg belaka.