Terkait Hilangnya Eril, Ini Informasi Penting untuk Ridwan Kamil

Pasangan suami istri Gene dan Sandy Ralston melakukan pekerjaan tanpa menarik bayaran, mereka hanya minta ongkos perjalanan (travel expenses).

Kamis, 2 Juni 2022 | 10:38 WIB
0
426
Terkait Hilangnya Eril, Ini Informasi Penting untuk Ridwan Kamil
Gene dan Ralston (Foto: The Guardian)

Tanpa bermaksud mendahului kehendak Tuhan dan tidak bermaksud menambah beban kesedihan keluarga Ridwan Kamil, saya ingin menyampaikan sebuah informasi yang mungkin bermanfaat bagi Bapak Ridwan Kamil. Informasi ini saya baca di media online The Guardian dengan judul "Bring up the bodies: The retired couple who find drowning victims".

Ini adalah kisah sepasang suami istri, Gene dan Sandy Ralston yang sudah 20 tahun membaktikan diri menjadi sukarelawan (volunteers) menemukan jenazah korban tenggelam. Selama dua dekade, mereka berhasil menemukan 120 korban tenggelam di danau dan bendungan (reservoir) di AS dan Kanada. 

Mereka menggunakan perlengkapan sonar untuk mendeteksi korban tenggelam dan menjalankan boat yang menarik alat sonar secara pelan-pelan (lebih lambat dari berjalan kaki) hilir mudik di area sungai/danau yang dicurigai menjadi lokasi tenggelamnya korban. Kadang-kadang pekerjaan yang membosankan ini bisa berlangsung berminggu-minggu.

Pernah mereka berhasil menemukan jenazah korban tenggelam yang tergeletak di dasar bendungan 3,5 tahun lamanya. Ini adalah jenazah seorg pria yang jatuh dari perahunya waktu sedang memancing di bendungan.

Tidak semua pencaharian orang tenggelam dapat menggunakan alat sonar. Bilamana sungai atau danau ini sangat dalam (lebih dari 90 meter), maka harus digunakan semacam kapal selam kecil disebut ROV (Remotely Operated Vehicle). ROV ini mempunyai "lengan" yang bisa menggaet tubuh yang tenggelam naik ke permukaan. 

Secara umum, tubuh yang tenggelam akan naik ke permukaan setelah dua atau tiga hari. Ini terjadi karena terjadi putrefikasi (pembusukan) oleh bakteri sehingga menghasilkan gas di dalam rongga badan sehingga menggembung seperti balon dan naik ke permukaan.

Ini untuk sungai di daerah tropis dan yang dangkal. Untuk sungai yang sangat dingin, proses dekomposasi oleh bakteri berjalan sangat lambat dan bahkan tubuh tidak pernah mengambang ke permukaan.

Pengalaman penemuan tubuh tenggelam yang terdalam mereka capai adalah sedalam 174 meter. Yaitu pada pria yang sudah hilang tenggelam selama 29 tahun di Danau Francois di British Columbia, Kanada.

Yang menarik, pasangan suami istri Gene dan Sandy Ralston melakukan pekerjaan tanpa menarik bayaran, mereka hanya minta ongkos perjalanan (travel expenses). Bandingkan dengan tim SAR komersial yang men-charge mahal sekali untuk mencari tubuh yang tenggelam ini. 

Saya tidak tahu nomor kontak suami istri Ralston, tapi mungkin bisa ditanyakan ke media online The Guardian yang menuliskan artikel dengan judul di atas. Mudah-mudahan bisa ada manfaatnya bagi Bapak Ridwan Kamil yang sedang berjuang untuk menemukan putranya yang hilang di Sungai Aare, Swiss.

NB:

Catatan Redaksi

Di media sosial beredar curhat Atalia, ibunda Eril, disertai foto keluarga yang mendapat tanggapan netizen karena dianggap sangat menyentuh perasaan.

Ril… mamah pulang dulu ke Indonesia, ya..

Mamah titipkan kamu dalam penjagaan dan perlindungan terbaik dari pemilikmu yang sebenarnya, Allah swt, dimana pun kamu berada…

Insya Allah kamu tidak akan kedinginan, kelaparan atau kekurangan apapun. Bahkan kamu akan mendapatkan limpahan kasih sayang, karunia dan kebahagiaan yang tak pernah putus.

Di sini, di sungai Aare yang luar biasa indah dan cantik ini, mamah lepaskan kamu, untuk kita bertemu lagi cepat atau lambat.

Seperti yang pak walikota sampaikan, 

“The city of Bern will forever be deeply connected to us…”

Doa terbaik mamah dalam setiap helaan nafas,

Atalia

Aare river, juni 2022

***