Dalam kasus invasi Ukraina misalkan, Putin mengumpulkan orang-orang ini sebelum melakukan invasi
Ini adalah diantara orang-orang kepercayaan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam mengambil keputusan keputusan penting negara. Termasuk dalam keputusan terakhirnya menginvasi Ukraina.
1. Alexander Bortnikov, Kepala FSB Rusia.
2. Nikolay Patrushev, Penasehat utama Vladimir Putin.
3. Sergei Naryshkin. Kepala Dinas Intelijen luar negeri Rusia.
4. Sergei Shoigu, Menteri Pertahanan Rusia.
5. Sergei Lavrov, Menteri Luar Negeri Rusia.
Ini adalah top 5 nya. Di samping mereka, ada juga beberapa tokoh penting lain yang sangat dekat dengan Putin yang masukannya di dengar oleh Putin.
Termasuk juga di dalam tim ini adalah mantan Presiden Rusia, Dimitry Medvedev.
Dalam kasus invasi Ukraina misalkan, Putin mengumpulkan orang-orang ini sebelum melakukan invasi.
Dalam pertemuan itu, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov meminta Putin menempuh jalur diplomasi saja tanpa perang.
Tapi 4 yang lainnya meminta Rusia menginvasi Ukraina sebelum terlambat. Maka akhirnya Putin mengambil opsi invasi dari hasil pertimbangan semua tim ahli di sini.
Dan kelima orang ini saat ini masuk dalam daftar sanksi AS selain Putin tentunya, termasuk juga sanksi bagi keluarga mereka.
Jadi Presiden memang perlu orang orang hebat dan profesional di bidangnya. Orang-orang dekat di samping Putin yang saya sebutkan di atas memang telah diakui kehebatannya puluhan tahun.
Kalau orang-orang di samping Presiden adalah orang orang hebat, maka keputusan yang diambil juga keputusan keputusan yang tepat.
Tapi jika di samping presiden kebanyakan pejabat penjilat, asal bapak senang, pajabat pejabat bodoh, pejabat rasa buzzer, pajabat pejabat rasa "anjing". Maka jangan heran negara semakin amburadul.
Tengku Zulkifli Usman, pengamat Internasional.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews