Sudah terkonfirmasi, drone Iran yaitu Shahed-136 dan Mohajer-6 ikut memanaskan konflik Rusia vs Ukraina.
Dalam sebuah rekaman, drone kamikaze Shahed-136 menyerang wilayah pelabuhan Odessa dan Dnipropetrovsk.
Bahkan suara meraung dari drone shahed-136 cukup terdengar keras. Dan membuat penduduk setempat panik dan berlarian menyelamatkan diri.
Pihak Ukraina langsung menanggapi dengan keterlibatan drone Iran yaitu Shahed-136 dan Mohajer-6 yang digunakan pasukan Rusia untuk menyerang wilayahnya. Ukraina menurunkan hubungan diplomatik dengan menarik sebagian staf diplomatik di kedutaan Iran di Ukraina.
Sebelumnya, drone kamikaze Iran juga sukses menghancurkan kendaraan tempur BMP Ukraina. Dan itu terlihat dari serpihan drone Shahed-136.
Seperti kita ketahui, beberapa waktu lalu pejabat militer Rusia datang ke Iran dan melihat pameran drone Iran.
Dan pejabat militer Amerika juga mengkonfirmasi bahwa Rusia membeli drone dari Iran.
Iran adalah negara yang maju dalam produksi drone untuk kebutuhan militer. Bahkan, drone Iran lebih variatif dan jenisnya banyak.
Drone kamikaze Iran yaitu Shahed-136 sempat diperlihatkan dalam latihan militer besar-besaran yang dilakukan IRGC atau Korp Pasukan Revolusi Islam.
Dalam latihan tersebut, cara pengoperasian Shahed-136 terlihat sederhana. Dengan menggunakan truk biasa dengan sistem hidrolik seperti kalau menurunkan pasir. Drone tersusun lima rak dan meluncur secara bergantian dan mencari sasaran.
Artinya, pengoperasiannya tidak perlu menggunakan truk khusus militer dan bisa menyamarkan dengan truk biasa.
Jarak tempuhnya cukup jauh yaitu 2.000 Km dan kecepatannya 185/Km.
Sedangkan Mohajer-6, drone pengintai yang juga bisa dipasangin rudal seperti drone Bayraktar milik Turki.
Drone Mohajer-6 bisa menggotong empat rudal yang terdiri sayap kiri dan kanan terpasang dua rudal.
Kalau drone kamikaze Iran yaitu Shahed-136 sukses dalam palagan di Ukraina, bisa laris manis seperti drone Bayraktar milik Turki.
Kita tunggu debut drone produksi Iran yaitu Shahed-136 dan Mohajer-6.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews