Memaksakan Diri Gabung NATO, Putin Siap Gempur Ukraina

Tekanan AS dan NATO sama sekali tidak akan mempengaruhi sikap Putin soal Ukraina. Ancaman sanksi ekonomi dan diplomatik atas Rusia tidak akan mengubah sikap Putin.

Jumat, 18 Februari 2022 | 07:55 WIB
0
141
Memaksakan Diri Gabung NATO, Putin Siap Gempur Ukraina
Vladimir Putin (Foto: Facebook/Tengku Z. Usman)

Rusia telah menarik sebagian pasukannya dari perbatasan Ukraina.

AS dan NATO masih siaga tinggi soal Ukraina. Menurut aliansi barat, Rusia tidak benar benar menarik mundur pasukannya.

AS kemarin justru mengirimkan banyak tank perang utama mereka Abram ke perbatasan Ukraina. Yang dikirimkan lewat Polandia.

Rasa was-was Barat bukan tanpa alasan. Karena sampai detik ini, masih ada sekitar 150 ribu tentara Rusia yang masih siaga di perbatasan Ukraina.

Sedangkan AS punya 80 ribu pasukan mereka di negara negara aliansi NATO yang disiagakan apabila perang Ukraina pecah kapan saja.

Kabarnya Ukraina sudah melunak, mereka kemungkinan akan mengevaluasi sikap mereka yang ingin gabung ke NATO yang bisa memicu perang dengan Rusia.

Ukraina memang mengubah konstitusi negara tahun 2017 lalu yang memberikan mandat kepada Presiden Ukraina untuk masuk NATO.

Lalu pada 2021, konstitusi Ukraina semakin diperkuat lagi dan memberikan mandat penuh kepada Presiden agar membawa Ukraina bergabung dengan NATO.

Konstitusi Ukraina 2021 inilah yang menjadi pemicu utama kenapa Rusia bergerak cepat mengepung Ukraina dengan ratusan ribu pasukan dan ribuan tank.

Mengingat Presiden Ukraina saat ini Voladimir Zelensky adalah bukan seorang politisi kawakan. Dia hanya seorang "artis" yang tidak banyak paham soal tatakelola negara dan Dunia diplomasi.

Zelensky sangat berbeda dengan Putin yang menguasai dengan lengkap segala seluk beluk Diplomasi internasional dan punya jam terbang jauh lebih tinggi.

Melunaknya Ukraina saat ini disebabkan oleh faktor yang telah lama saya sebutkan: karena Rusia tidak akan mundur selangkah pun untuk menggempur Ukraina begitu Ukraina firm ingin masuk ke NATO.

Tekanan AS dan NATO sama sekali tidak akan mempengaruhi sikap Putin soal Ukraina. Ancaman sanksi ekonomi dan diplomatik atas Rusia tidak akan mengubah sikap Putin. Karena di atas kertas, Rusia memang mampu menghadapi semua sanksi sanksi di atas.

Sekarang semua ada di tangan Ukraina. Mereka menyetop keinginan untuk bergabung ke aliansi NATO. Atau kapan saja Putin akan memberikan aba-aba untuk menundukkan Ukraina secara paksa dengan kekuatan penuh.

Sepertinya langkah pertama yang akan menjadi sikap rasional Ukraina. Menyetop keinginan membawa Ukraina ke NATO dan berbaik baik dengan Rusia.

Tengku Zulkifli Usman

***