Muslim yang tidak paham cara beradaptasi dengan zamannya, maka dia akan dilibas oleh zamannya itu sendiri. Ini sudah sunnatullah.
Pemerintah Turki menebar gandum di pegunungan Erzincan, Turki. Untuk dimakan oleh burung.
Selain terus berupaya mensejahterakan rakyat Turki, pemerintah Erdogan juga terus peduli kepada semua negara Muslim.
Membantu Muslim Suriah dari kebengisan tangan Assad, membantu Hamas Palestina dan menjadi tuan rumah bagi para tokoh Islam yang diburu musuh Islam.
Memberi tempat tinggal dan makanan untuk pengungsi Suriah, membantu menegakkan rezim sah di Libya, membantu advokasi kasus muslim Uighur Cina, sampai membantu menggagalkan penangkapan banyak ulama dan aktivis Islam.
Pemerintahan Erdogan adalah salah satu bukti nyata narasi arah baru politik dunia Iislam bukan sekedar di tataran teori lagi, tapi sudah pada praktek dan aplikasi.
Pemerintah Erdogan berhasil mengembalikan Islam di Turki setelah 90 tahun lebih dikuasai sekulerisme. Dan Erdogan tidak pernah teriak teriak bahwa partai AKP adalah partai dakwah.
Saat aktivis Islam lain masih sibuk memperdebatkan hal hal recehan, Ada banyak pejuang arah baru di dunia Islam yang sudah jauh lebih maju dalam narasi dan tindakannya.
Karena memperjuangkan Islam tidak bisa dengan modal heroik semata, tidak cukup dengan modal militan semata, dan tidak bisa dengan modal soleh semata.
Muslim yang tidak paham cara beradaptasi dengan zamannya, maka dia akan dilibas oleh zamannya itu sendiri. Ini sudah sunnatullah.
Muslim yang tidak cerdik dalam berjuang sesuai dengan logika zamannya, maka dia akan sangat mudah dikalahkan dan akan jatuh ke lubang kesalahan yang sama.
Gelorakan Semangat Indonesia.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews