Benarkah Pilot MH370 Membunuh Penumpang dengan Menambah Tekanan Udara di Kabin?

Seluruh penyelidikan itu menyebutkan, pesawat membelok secara tidak wajar, dan gerakan tersebut hanya bisa dilakukan 777 saat dalam kendali manusia.

Rabu, 24 Juli 2019 | 11:12 WIB
0
435
Benarkah Pilot MH370 Membunuh Penumpang dengan Menambah Tekanan Udara di Kabin?
Kenangan saya bersama Ferry dan Herry (Foto: Dok. pribadi/Tjiptadinata Effendi)

Temuan Baru Memperkuat Teori Pilot MH370 Membunuh Penumpang Lalu Bunuh Diri, demikian judul berita Wartakota.

Sejak kemarin, secara beruntun saya mendapatkan pesan via WA, masalah hilangnya MH370, dimana dua orang  putra kakak saya, Yanita Effendi yang domisili di Bandung, berada dalam pesawat naas tersebut. 

Tapi karena sudah terlalu sering berita gonjang-ganjing yang menguras energi, tapi kemudian ternyata hanya berita hoax, maka saya hanya menjawab setiap pesan masuk dengan kalimat yang klise: "Terima kasih infonya. Salam hangat" Tanpa tertarik untuk membaca link berita yang diikutsertakan. 

Tapi malam ini, salah seorang kerabat saya menelepon dan bertanya tentang kebenaran berita bahwa seluruh penumpang  MH370 dibunuh terlebih dulu, sebelum Pilot bunuh diri?  

Maka dengan rasa berat hati saya mencoba menelusuri link yang diberikan. Subjudul: "Temuan Baru memperkuat teori Pilot MH370 membunuh penumpang lalu bunuh diri" bukan karangan saya, melainkan dikutip secara utuh dari (wartakota.tribunnews.com)

Sekilas Hilangnya MH370

MH370 yang terbang dari Bandara International Kuala Lumpur menuju Beijing dan mengangkut 239 penumpang beserta awak pesawat, dinyatakan hilang pada tanggal 8 Maret 2014. Di antara 239 penumpang ini, sebagian besar adalah penumpang asal China. Bersama mereka terdapat 6 orang Warga Australia dan 7 orang Warga Negara Indonesia.

Warga negara Indonesia yang terdaftar sebagai penumpang pesawat MH370 adalah Firman Siregar (25 tahun), Lo Sugianto (47), Indra Suria Tanurisam (57), Cyntia Tio Vinny (47) dan Willy Surijanto Wang (53) serta Ferry Indra Suadaya dan Herry Suadaya (kakak adik)) masing-masing berusia 42 dan 35 tahun.

Ferry Indra Suadaya dan Herry Suadaya, kakak adik adalah keponakan saya. Seminggu sebelum hilang bersama MH370, kami masih sempat makan malam bersama di Denpasar Bali.

Info Mengerikan

Sebulan lalu seorang jurnalis Amerika Serikat (AS), William Langewiesche, menulis di The Atlantic dan menyebutkan bahwa  Pilot MH370, Zaharie membunuh ko-pilotnya, Fariq Hamid, agar tak menghalangi niatnya. Kemudian kapten pilot ini menambah tekanan di kabin penumpang, sehingga seluruh penumpang meninggal. Setelah itu dia menghujamkan  pesawat ke laut.

Seluruh penyelidikan itu menyebutkan, pesawat membelok secara tidak wajar, dan gerakan tersebut hanya bisa dilakukan 777 saat dalam kendali manusia. Dugaan ini dilengkapi pula hasil pemeriksaan psikologis sang pilot, sebelum kejadian bertanggal 8 Maret 2014 tersebut.

Di sana disebutkan, Zaharie adalah sosok pria penyendiri dan memiliki masalah. Apakah berita ini hanya hoax ataukah fakta? Hingga saat ini masih belum ada pernyataan resmi dari otoritas Malaysia .

Catatan Tambahan:

Ibunda dari Ferry  Indra dan Herry Indra adalah kakak kandung saya , yang merupakan satu satunya saudara saya yang masih tersisa. Berita berita semacam ini, sungguh terasa bagaikan merobek luka yang belum mengering,terutama bagi ayah dan bunda mereka. Kalau hanya praduga, mengapa harus dipublish?

Tjiptadinata Effendi

Keterangan: Judul asli tulisan di Kompasiana ini adalah "Kisah Menyeramkan tentang MH370, Hoaks atau Fakta?", diubah sesuai karakter pembaca PepNews.