Ketika Vladimir Putin Menasehati Arab Saudi dengan Menyitir Alquran

Mudah-mudahan nasehat Putin dengan menyitir kitab suci umat Islam tidak menimbulkan demo yang berjilid-jilid dan kedutaan Rusia di Indonesia tidak didemo oleh pasukan bersorban.

Rabu, 18 September 2019 | 12:56 WIB
0
1073
Ketika Vladimir Putin Menasehati Arab Saudi dengan Menyitir Alquran
Vladimir Putin (Foto: Liputan6.com)

Kalau umat Islam, pejabat negara atau presiden mengutip dan menyitir ayat Alquran, itu dianggap hal biasa. Karena itu kitab sucinya. Pun saling menasehati adalah hal biasa juga. Tapi kalau ada pimpinan negara adidaya atau presiden yang bukan beragama Islam tapi menasehati dan menyitir terjemahan ayat suci umat Islam, tentu hal yang sangat luar biasa berani.

Itulah yang dilakukan Vladimir Putin, presiden Rusia, yang punya kebijakan di mana umat Islam bebas menjalankan agamanya di Rusia tanpa diskriminasi atau adanya larangan atau dipersulit dalam mendirikan rumah ibadah umat Islam.

Dalam pertemuan tiga negara di Ankara, Turki, tiga pemimpin yaitu Hassan Rouhani, Putin dan Recep Tayyip Erdogan, mereka  membahas soal keamanan di Suriah terkait serangan Israel. Putin sempat juga menanggapi serangan drone Yaman ke kilang minyak Arab Saudi. Konflik perang Houthi Yaman dengan Arab Saudi dan sekutunya sudah berjalan hampir lima tahun.

Bahkan Putin mengatakan telah terjadi bencana kemanusiaan di Yaman dan untuk mengatasi itu hanya dengan dialog antara Houthi Yaman dengan Arab Saudi. Seolah Putin menyindir, bahwa pertemuannya dengan presiden Hassan Rouhani dan presiden Erdogan bisa menjadi contoh dalam menyelesaikan konflik.

Putin menasehati pemimpin Arab Saudi dan Houthi Yaman dengan menyitir terjemahan ayat suci Alquran surat  Al-Imran ayat 103: Dan berpeganglah kalian dengan tali Allah dan jangan berpecah belah. Ingatlah nikmat Allah atas kalian, (yaitu) saat kalian saling bermusuhan, kemudian Dia mengakrabkan hati-hati kalian, sehingga kalian menjadi saudara berkat nikmat-Nya.

Bahkan dalam pertemuan tersebut, presiden Putin juga sempat ditanya: apakah Putin akan membantu Arab Saudi setelah kilang minyak Aramco diserang tentara Houthi atau gerakan Ansharullah?

Putin malah menyetir ayat suci umat Islam lagi. Kali ini surat Al-Baqarah ayat 190: Perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kalian. Dan janganlah kalian bertindak semena-mena, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berbuat semena-mena.

Kalau disimak ayat atau terjemahan surat Al-Baqarah  yang dikutip oleh Putin sepertinya ia mendukung atau membela Houthi Yaman sebagai pembelaan diri atas tindakan sewenang-wenang kerajaan Arab Saudi. Wajar kalau Houthi Yaman melakukan pembelaan atau pembalasan serangan.

Karena kerajaan Arab Saudi menyerang Yaman hampir lima tahun dan menggunakan senjata-senjata modern dan dengan bantuan sekutunya seperti Amerika, Inggris dan Prancis. Belum lagi sekutu dari negara-negara Arab atau Teluk. Dan selama hampir lima tahun juga tidak bisa mengalahkan gerakan Houthi, malah pembalasan Houthi sungguh di luar dugaan.

Nasehat Putin kepada negara Islam (Arab Saudi dan Yaman) termasuk berani dan sebagai bentuk sindiran. Kedua negara yang berkonflik dinasehati dengan kitab suci sendiri yaitu Alquran.

Mudah-mudahan nasehat Putin dengan menyitir kitab suci umat Islam tidak menimbulkan demo yang berjilid-jilid dan kedutaan Rusia di Indonesia tidak didemo oleh pasukan bersorban. Kalau di Yaman pasukan bersarung.

***