Bumerang Manuver AS dan NATO

Justru gaya liberal Erdogan itulah satu-satunya model di dunia Islam yang saat ini mampu menjadi pemain penting di dunia.

Jumat, 1 April 2022 | 10:13 WIB
0
143
Bumerang Manuver AS dan NATO
Xi Jinping dan Vladimir Putin (Foto: liputan6.com)

Manuver AS dan NATO pada akhirnya akan menjadi Boomerang bagi mereka sendiri.

Sikap mereka yang ingin mengajak negara negara lain untuk memusuhi Rusia pada akhirnya akan gagal.

Negara negara yang punya pemimpin cerdas akan tau cara bersikap di era perubahan GeoPolitik ini dan tidak akan serta Merta mau ikut apa maunya AS dan NATO.

Sedangkan negara negara yang kelasnya masih membebek AS pada akhirnya akan membayar harga yang mahal atas semua sikap membebek nya itu.

Saat ini Rusia, China dan aliansi mereka serius membangun aliansi baru yang fokus untuk mengalahkan aliansi AS dan NATO ke depannya.

Tinggal negara negara lain saja yang harus cerdas menyesuaikan diri agar tau dimana harus berpijak dan tau cara bermanuver.

Rusia dan China baru saja menyepakati kerjasama jangka sangat panjang dan tanpa batas antara kedua negara. Yang kalau saya lihat mengarah ke aliansi besar yang bertujuan melawan AS dan NATO secara lebih agresif.

Negara negara muslim di dunia saat ini mayoritas adalah negara kelas tiga tanpa kekuatan apa apa. Kecuali hanya Turki yang relatif punya daya tawar yang baik.

Selain Turki, tidak ada satupun negara muslim di dunia saat ini yang siap bersaing di tataran global dan siap bermanuver di pentas GeoPolitik dunia.

Saat ini juga tidak ada partai politik di negara negara muslim yang punya kekuatan untuk bermain di level dunia.

Di sini kita bisa mengambil pelajaran, bahwa gaya Erdogan yang pernah dianggap liberal oleh kalangan Islam politik khususnya Mazhab Ikhwanul muslimin yang saat ini sedang sakit kronis.

Justru gaya liberal Erdogan itulah satu-satunya model di dunia Islam yang saat ini mampu menjadi pemain penting di dunia.

Partai politik model AKP di Turki saat ini yang sudah terbukti mampu bersaing di dunia dengan kemampuan mengelola demokrasi yang baik.

Di tengah banyaknya partai Islam di dunia yang ngaku paling islami tapi masih pada level komunitas buih tak berguna dan tidak punya kekuatan ril apa apa, kecuali hanya modal tausiyah yang terus menerus membuat bodoh umat Islam.

Tengku Zulkifli Usman