Mengapa Mayoritas Warga Rusia Beragama Kristen Ortodoks?

Pada masa lalu, agama yang dianut masyarakat tergantung kepada agama yang dianut oleh rajanya. Kalau rajanya agama A, maka rakyatnya biasanya juga akan menganut agama seperti rajanya.

Selasa, 8 Maret 2022 | 08:16 WIB
0
474
Mengapa Mayoritas Warga Rusia Beragama Kristen Ortodoks?
Gereja Kristen Ortodoks di Rusia (Foto: medcom.id)

Mengapa agama mayoritas Rusia adalah Kristen Ortodoks?

Seperti dalam catatan sejarah, penguasa pertama Rusia pertama yang dibaptis menjadi Kristen Ortodoks Byzantium yaitu Putri Olga (920-960). Setelah itu dilanjutkan oleh cucunya yaitu Vladimir (960-1015). Dan Vladimir inilah yang memilihkan agama Kristen Ortodoks Byzantium untuk dianut oleh rakyatnya.

Tetapi Vladimir termasuk raja atau penguasa yang cukup demokratis pada waktu memilih agama buat negaranya atau rakyatnya. Vladimir melakukan tender secara terbuka untuk memilih agama yang cocok buat negaranya atau rakyatnya. Vladimir tidak melakukan penunjukkan langsung dalam memilih agama untuk rakyatnya.

Diundanglah pemuka atau tokoh-tokoh agama untuk ikut tender secara terbuka dan untuk menyampaikan kebaikan ajaran agama masing-masing. Yang ikut tender di antaranya dari Ortodoks Byzantium, Katholik Kekaisaran Romawi, Muslim dari Volga Bulgaria dan Rabi dari Khazar.

Di hadapan para peserta yang ikut tender terbuka, Vladimir membuka dengan ucapan kurang lebih, "Silahkan, ceritakan atau presentasikan agama kalian supaya aku terkesan". Jadi semua tokoh atau pemuka agama diminta untuk mempresentasikan ajaran agamanya dan semenarik mungkin.

Yang pertama presentasi dari pihak Muslim, ia menceritakan bahwa dalam agama Islam dilarang minum-minuman keras atau alkohol. Mendengar minuman keras dilarang, sontak Vladimir menyela "minum-minum adalah kesenangan di Ruz. kami tidak bisa hidup tanpanya". Rupanya minuman keras sudah menjadi kebiasaan bangsa Ruz yang susah untuk ditinggalkan.Bahkan sampai sekarang.

Vladimir menyuruh pulang dari pemuka atau tokoh Muslim. Karena ajarannya melarang minum-minuman keras dan dianggap tidak cocok untuk bangsa Ruz.

Sekarang giliran dari Rabi Yahudi, ia mempresentasikan atau menceritakan keunggulan dan kehebatan kaum Yahudi.

Vladimir balik bertanya, "Baik, jika Yudaisme hebat, mana tanahmu? Mendengar pertanyaan seperti itu, si Rabi bingung dan menjawab, "bahwa tanah suci milik agamanya sudah ditempati".

Dan Vladimir menimpali, "Jika Anda kehilangan tanah sendiri, bagaimana aku bisa menggantungkan nasib pada agamamu. Dan si Rabi gagal meyakinkan dan tidak bisa  membuat terkesan Vladimir dan menyuruhnya pulang seperti tokoh atau pemuka Muslim sebelumnya.

Selanjutnya dari pemuka Katholik Jerman, dan Vladimir juga menyuruh untuk pulang sambil mengatakan, "kembalilah ke tempat kamu, leluhur kami menolak agamamu".

Tinggalah dari pendeta Ortodoks Byzantium, Vladimir terkesan karena perwakilan dari Konstantinopel juga terkesan dengan gereja Ortodoks serta tata cara upacara keagamaan nya. Dan Vladimir akhirnya menjadi mualaf Kristen Ortodoks pada tahun 988.

Seperti kita ketahui, pada masa atau era kerajaan, agama yang dianut masyarakat atau rakyat tergantung daripada agama yang dianut oleh rajanya. Kalau rajanya agama A, maka rakyatnya biasanya juga akan menganut agama seperti rajanya.

Dan ini juga terjadi di kerajaan-kerajaan Nusantara. Seperti kerajaan Mataram Kuno yang rajanya beragama Hindu atau Budha, maka rakyatnya juga mengikuti agama rajanya.

Begitu juga ketika Mataram berubah menjadi kerajaan Islam, maka rakyatnya juga beragama Islam.

Artinya agama masyarakat atau rakyat ditentukan oleh agama rajanya atau penguasa.

Itu dulu.

***