Kalau nuklir itu bisa bermanfaat bagi umat manusia, harusnya mereka tidak perlu menghalanginya dan tidak perlu merasa hanya mereka yang sudah cukup umur atau dewasa dalam penggunaannya.
Putin sempat memerintahkan pasukan nuklir bersiaga di tengah serangan Rusia kepada Ukraina.
Tentu perintah Putin terkait siaga senjata nuklir membuat was-was dunia.
Negara pertama yang menggunakan senjata bom nuklir adalah AS. Hiroshima diguncang bom atom pada 6 Agustus 1945 dan menyusul Nagasaki pada 9 Agustus 1945.
Jangan ditanya jumlah korban dan dampak atau imbas bom atom nuklir itu.
Sekalipun Putin menyiagakan pasukan nuklir, namun kecil kemungkinan akan digunakan. Kalau bom nuklir itu dijatuhkan ke Ukraina, tidak bisa dibayangkan apa yang akan terjadi. Dan pasti akan diikuti negara lain yang akan membalas dengan bom nuklir juga.
Dunia akan menjadi gelap gulita dan populasi penduduk bisa berkurang signifikan. Tetapi jangan sampai terjadi, sekalipun konflik semakin panas antara Rusia vs Ukraina yang melibatkan sekutunya.
Ada suatu kalimat atau kata-kata yang bagus dari mantan presiden Iran yaitu Ahmadinejad terkait bom nuklir.
Kalimat itu kurang lebih "Kalau nuklir itu berbahaya bagi umat manusia, mengapa Anda memilikinya dan menyimpannya, tetapi, kalau nuklir itu bermanfaat bagi umat manusia, mengapa Anda menghalangi negara lain untuk memilikinya".
Kalimat itu ditujukan kepada AS yang begitu takut dengan Iran mempunyai senjata nuklir. AS dan Eropa yang memiliki senjata nuklir takut Iran bisa memproduksi senjata nuklir. Bahkan sekarang di Wina sedang dilangsungkan perundingan terkait kelanjutan JCPOA 2015 atau terkait perjanjian atau kesepakatan nuklir Iran yang terdiri dari anggota Tetap Dewan Keamanan PBB plus Jerman.
Di era Trump, ia mengkhianati dan keluar dari perjanjian atau kesepakatan nuklir JCPOA. Nah, perjanjian ini mau dihidupkan lagi di era Joe Biden. Sampai saat ini menjelang keputusan akhir di pihak AS, belum ada keputusan final seperti kesepakatan JCPOA pada tahun 2015.
Bagi Iran, AS harus dulu mencabut sanksi-sanksi atau tekanan maksimum yang selama ini dijatuhkan kepada negaranya. Bagi AS ini juga berat untuk mencabut semua sanksi-sanksi itu. Karena artinya Iran akan mendapat dana yang selama ini dibekukan oleh AS. Dan Iran bisa menjual minyak di pasaran dunia tanpa sanksi. Dan ini akan menjadi sumber pemasukan devisa bagi Iran.
Dan sekarang keputusan ada pihak AS bukan pada Iran. Kalau AS setuju, maka kesepakatan nuklir atau JCPOA akan dihidupkan kembali dan sanksi Iran akan dicabut.
Senjata nuklir sepertinya dijadikan senjata pamungkas bagi negara-negara yang memilikinya. Senjata itu akan digunakan kalau terancam atau terdesak dalam perang yang berkecamuk tak kunjung usai.
Pemilik senjata nuklir merasa hanya mereka yang layak memiliki senjata nuklir. Negara lain tidak boleh dan akan dihalang-halangi karena dianggap belum cukup umur atau dewasa dalam memiliki teknologi senjata nuklir.
Harusnya, kalau senjata nuklir itu berbahaya bagi umat manusia dan bisa mengancam keamanan dunia-mereka tidak perlu memilikinya atau dimusnakan saja.
Tetapi kalau nuklir itu bisa bermanfaat bagi umat manusia, harusnya mereka tidak perlu menghalanginya dan tidak perlu merasa hanya mereka yang sudah cukup umur atau dewasa dalam penggunaannya.
Dunia lebih aman tanpa senjata nuklir!
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews