PepNews - Pengamat intelijen dan terorisme Universitas Indonesia (UI), Ridlwan Habib, mengingatkan perang antara Israel dan Iran bisa "dimanfaatkan" atau disalahgunakan kelompok-kelompok radikal untuk menyebarkan ideologi, propaganda, dan perekrutan anggota, bahkan pengumpulan donasi.
"Saya kira sekarang memang dinamika konfliknya melebar, karena musuhnya bukan lagi Israel tetapi juga sudah Amerika Serikat. Dalam hal ini, bisa saja 'dimanfaatkan' kelompok-kelompok ini untuk menyebarkan kebencian terhadap kepentingan asing, terutama kepentingan Amerika Serikat," kata Ridlwan saat dihubungi, Rabu, 25 Juni 2025.
Ridlwan merujuk peristiwa masa lalu ketika terjadi serangan bom terhadap sejumlah tempat di Indonesia.
"Kita ingat bahwa di Indonesia pernah ada pengemboman terhadap hotel-hotel asing yang dianggap merepresentasikan kepentingan barat di Indonesia. Jadi, tentu saja itu harus kita antisipasi dan waspadai," ujarnya.
Lebih lanjut Ridlwan juga menganggap sel-sel terorisme di Indonesia berpotensi aktif saat terjadi konflik di Timur Tengah seperti perang Israel-Iran saat ini, terutama karena solidaritas terhadap Palestina dan kebencian terhadap Amerika Serikat, Israel, dan sekutu-sekutunya.
"Ya, betul (sel-sel terorisme di Indonesia berpotensi aktif). Saya ingatkan bahwa konfliknya sekarang ini tidak lagi antara Israel-Palestina, tetapi juga Amerika Serikat dan Iran. Dan itu juga pasti akan melebarkan skala konfliknya," ucap Ridlwan.
Ridlwan berharap lembaga-lembaga seperti Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri (Densus 88) dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melakukan sejumlah langkah untuk mengantisipasi dampak perang Israel-Iran di Indonesia. Sebagai contoh, melakukan edukasi terhadap kedutaan-kedutaan negara lain yang berpotensi terdampak dan mengawasi para mantan narapidana kasus terorisme.
"Baik narapidana terorisme yang sudah menandatangani deradikalisasi maupun yang belum menyetujui deradikalisasi. Ini perlu diawasi secara khusus. Kemudian juga mewaspadai orang-orang yang melakukan aksi teror karena simpati pribadi tanpa ada kaitan langsung dengan jejaring teroris yang sudah ada. Ini juga harus diantisipasi," kata dia.
Ridlwan juga berharap masyarakat tetap berhati-hati terhadap narasi hoaks atau narasi palsu yang menjurus pada propaganda dan fitnah, terutama di media sosial. Menurut dia, di tengah konflik di Timur Tengah yang kian memanas seperti sekarang, masyarakat harus lebih mengutamakan persatuan negara sendiri.
"Tentu saja kita simpati pada rakyat Palestina. Tapi juga harus adil bahwa di dalam negeri masih banyak sekali masalah yang harus diselesaikan. Jadi, menjaga kerukunan dalam negeri juga harus menjadi bagian yang sangat penting," ujar Ridlwan.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews