Ketika laki-laki disuruh memilih antara tahta dan wanita, cenderung lebih memilih wanita atas nama cinta.
"Tahta, harta dan wanita".
Fatwa pujangga ini menjadi nasehat atau pengingat bagi kaum laki-laki. Karena kalau salah langkah atau pilihan, bisa membawa konsekuensi tersendiri.
Dan tiga kata itu bisa jadi impian banyak laki-laki sebagai kesempurnaan dalam mencapai tujuan hidup.
Tetapi terkadang tiga kata itu juga menjadi pilihan yang sulit manakala harus memilih sebagai suatu pengorbanan.
Dan ada kisah seorang Raja turun tahta demi cinta.
Ratu Elizabeth II telah mangkat atau meninggal. Sang Ratu tak pernah bermimpi menjadi Ratu. Karena ia sadar ayahnya yaitu George VI, bukanlah putra mahkota pada waktu itu.
Ayah Ratu Elisabeth II yaitu George VI adalah adik dari Raja Edward VIII.
Raja Edward VIII turun tahta demi sebuah pengorbanan atas nama cinta. Ia dibutakan oleh cinta sebagai manusia biasa.
Raja Edward VIII tergila-gila dengan seorang janda berkewarganegaraan Amerika. Malah dua kali janda. Ia lebih memilih wanita pujaan hatinya dibanding tahta kerajaan.
Ia tinggalkan tahta itu dan memberikan kepada adiknya yaitu George VI yang tak lain ayah Ratu Elisabeth II.
Karena seorang raja menikahi seorang janda tentu suatu terlarang pada masa itu.
Jangankan seorang raja, laki-laki biasa dengan status lajang saja-kadang tidak disetujui orang tuanya kalau menikahi seorang janda.
Cinta memang tak kenal logika. Kata hati menjadi penunjuk arah dari sebuah pilihan. Tahta ditinggalkan untuk sebuah cinta.
Bahkan, cucu dari Ratu Elisabeth II yaitu pangeran Harry juga meninggalkan Istana karena atas nama cinta.
Anak dari Putri Diana yaitu Pangeran Harry menikahi Meghan Merkle seorang aktris Amerika. Statusnya juga seorang janda.
Setelah menikah dan mempunyai anak, Pangeran Harry dan Meghan Merkle ada konflik dengan keluarga kerajaan.
Sang Pangeran lebih memilih istri dan keluarganya. Pangeran Harry memilih keluar dari Istana dan meninggalkan fasilitas atau keistimewaan. Bahkan ia rela tidak menjadi pewaris tahta kelak di kemudian hari.
Artinya, ketika laki-laki disuruh memilih antara tahta dan wanita, cenderung lebih memilih wanita atas nama cinta.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews