Perang Azerbaijan-Armenia

Karena jika melihat perang secara ril, Turki disisi Azerbaijan adalah pasukan yang sangat bisa diandalkan untuk memukul pasukan Rusia apalagi Iran.

Senin, 5 Oktober 2020 | 07:50 WIB
0
185
Perang Azerbaijan-Armenia
Recep Tayyip Erdogan dan Ilham Aliyev (Foto: Facebook/Tengku Z. Usman)

Yang paling dirugikan dalam perang Azerbaijan-Armenia ini adalah rakyat armenia itu sendiri.
Armenia berharap bantuan Rusia dan Cina terutama. Pada kenyataannya kedua negara itu tidak akan membantu banyak.

Keberadaan Turki disisi Azerbaijan akan membuat Rusia-Cina berpikir dua kali untuk terlibat dalam perang ini.

Armenia bukan sekutu strategis bagi Rusia, Cina bahkan Iran. Sedangkan Turki adalah partner strategis bagi Rusia.

Mendukung Armenia secara all out tentu harus dibayar Putin dengan kehilangan partner semacam Turki. Lagian tidak ada untung juga bagi Rusia mau al out di Armenia.

Sedangkan Azerbaijan adalah sekutu kuat Turki, Azerbaijan sudah tepat dalam memilih partner semacam Turki yang recordnya sangat jelas di Suriah, Libya dll: tidak pernah ingkar janji dan punya etika tinggi di meja diplomasi.

Azerbaijan dengan Turki bukan hanya sekutu, ini ibarat adik kakak hanya beda rumah saja. Kedua negara ini sejatinya satu.

Hubungan Turki dengan Azerbaijan juga sudah lama terjalin sangat baik. Bahkan Presiden pertama Azerbaijan Abulfaz Ilchibey adalah murid sekaligus teman akrab pendiri partai MHP Turki Alpasrlan Turkes.

Azerbaijan maju pesat dan meninggalkan jurang keterpurukan di era Presiden kedua mereka Haydar Aliyev(ayah Presiden Azerbaijan sekarang).

Sedangkan di era Presiden pertama mereka, Azerbaijan terpuruk yang berujung pada kudeta militer yang dilakukan Haydar Aliyev terhadap Abulfaz Ilchibey.

Haydar Aliyev dengan segala kekurangannya berhasil mentransform Azerbaijan menjadi negara yang mandiri dan mampu berdiri diatas kaki sendiri. Meskipun Azerbaijan belum sejahtera dan belum sepenuhnya demokratis.

Perang Azerbaijan-Armenia sudah bisa ditebak sejak awal. Bahwa ini akan berujung pada meja runding setelah kerugian besar menimpa Armenia.

Armenia sendiri selama ini dijadikan tameng oleh negara negara besar untuk menghantam turki khususnya oleh musuh turki.

Isu Armenia selalu dipakai untuk mengkampanyekan propaganda anti turki dengan fakta fakta yang disesatkan seolah turki adalah penjajah Armenia.

Perang ini akan segera berakhir mungkin dalam 1pekan kedepan maksimal. Jika Rusia berhenti menjadikan Armenia sebagai ajang latihan militer mereka.

Karena bagi Rusia, konflik semacam Armenia-Azerbaijan ini perlu untuk menjadi medan percobaan senjata baru dan ajang promosi kekuatan dihadapan NATO.

Karena jika melihat perang secara ril, Turki disisi Azerbaijan adalah pasukan yang sangat bisa diandalkan untuk memukul pasukan Rusia apalagi Iran. Dan Rusia sangat sadar akan fakta fakta itu.

Tengku Zulkifli Usman

***