Malaysia-Turki-Pakistan akan banyak membantu Palestina ke depan seperti mereka juga telah membantu banyak selama ini.
Pemimpin Turki Recep Tayyip Erdogan baru saja melakukan kerjasama dengan Malaysia dan Pakistan.
Salah satu poin pentingnya adalah bagaimana mengurus urusan Palestina di luar PBB, karena di dalam PBB urusan ini mentok.
Erdogan adalah pemimpin dunia yang sangat sering mengkritik PBB karena kemunafikannya, bahkan Erdogan sering mengatakan bahwa dunia ini lebih besar dari 5 (maksudnya negara anggota Dewan Keamanan Tetap PBB).
Kerjasama Mahathir-Erdogan-Imran Khan adalah lembaran baru arah geopolitik negara Islam minimal jangka menengah.
Kerjasama 3 negara ini bahkan akan mencakup ke bidang strategis lain yakni militer, Malaysia sangat percaya kepada Turki soal kemampuan keamanannya, sedangkan Pakistan adalah salah satu negara dengan kekuatan militer yang sangat kuat di kawasan. Pakistan bahkan punya nuklir yang beda tipis dengan India.
Kerjasama Erdogan-Mahathir-Imran adalah darah baru bagi perjuangan Palestina ke depan, komitmen 3 tokoh ini sudah tidak diragukan, beda dengan kualitas pemimpin negara muslim lainnnya model Ben Salman, Ben Zayed, apalagi Assisi dan Jokowi.
Apalagi setelah Turki menerima rudal S400 rusia pekan lalu, otomatis sekarang Turki menjadi negara di NATO yang paling kuat dalam bidang pertahanan udaranya setelah AS.
Bahkan kalau mau dibandingkan dengan kekuatan Jerman, masih kalah dengan Turki dalam bidang militer. Di Eropa, Turki berdiri tegak sejajar dengan Prancis yang dikenal paling kuat di Eropa.
Hamas di Palestina menyambut baik kerjasama dan inisiasi 3 negara ini. Juru bicara Hamas Musa Abu Marzouq langsung mengapresiasinya. Jubir paling senior di tubuh Hamas ini mengatakan, "Ini adalah sebuah terobosan besar untuk al Quds".
Erdogan pada pekan ini mengatakan bahwa tahun depan akan segera mengoperasikan rudal S400 yang dikirim rusia pekan lalu. Artinya Pakistan dan Malaysia kemungkinan juga akan dilibatkan oleh Turki dalam banyak kesepakatan militer ke depan.
Kesepakatan ini akan menjadi deal besar buat negara Islam kalau nanti serius dilaksanakan dengan penuh komitmen dan agenda ini akan sangat merugikan Mesir, Arab Saudi, Emirat dkk sebagai poros anti kemerdekaan Palestina yang selama ini membayar media untuk framing bahwa mereka pro Palestina.
Ditambah lagi dengan kondisi Geopolitik kawasan lain yang memberikan angin segar kepada kesepakatan 3 negara ini, kondisi itu antara lain, lengsernya Boeteflika di Al Jazair dan lengsernya Basyir di Sudan baru baru ini, poros 3 negara ini akan semakin mendapatkan dukungan luas dari Al azair dan Sudan yang sudah lepas dari tangan diktator.
Saya optimis, Malaysia-Turki-Pakistan akan banyak membantu Palestina ke depan seperti mereka juga telah membantu banyak selama ini.
Jangan tanya posisi indonesia saat iini dalam isu Palestina, karena jangankan mau berbuat banyak, Presidennya mau bicara saja gak didengar sama sekali. Lagian dia bicara orang juga gak paham dia ngomong apa di forum internasional.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews