Atas pengakuan ini kemungkinan perang baru antara Suriah dengan sekutu Iran dan Israel dengan sekutu Amerika tidak terelakkan.
Amerika dibawah presiden Donald Trump secara resmi mengakui Dataran Tinggi Gholan adalah milik Israel. Ini semua berkat lobi-lobi Israel kepada Donald Trump. Padahal Dataran Tinggi Gholan adalah masih dalam sengketa antara Suriah dan Israel.
Pengakuan secara resmi Dataran Tinggi Gholan oleh Amerika atau Donald Trump tentu akan memicu protes atau konflik dikawasan Timur Tengah.
Seperti kita ketahui, Dataran Tinggi Gholan adalah awalnya milik Suriah. Tetapi dalam perang enam hari pada tahun 1967 Israel bisa menguasai Dataran Tinggi Gholan dan bisa mengalahkan Suriah atau negara-negara Arab waktu itu.
Pada perang Yon Kippur 1973, Suriah atau negara-negara Arab ingin merebut Dataran Tinggi Gholan dan sempat berhasil. Tetapi Israel akhirnya bisa menguasai Dataran Tinggi Gholan kembali dan memenangkan perang yang diberi nama Yon Kippur.
Konsekuensi atau resiko perang yaitu kedua belah pihak menderita kerugian baik materi atau korban jiwa. Tetapi ada konsekuensi keuntungan dari negara yang memenangkan pertempuran atau perang, yaitu menguasai atau memperluas suatu wilayah. Seperti Israel menguasai Dataran Tinggi Gholan.
Pengakuan resmi Amerika atau Donald Trump mendapat banyak protes dari negara-negara Arab. Bahkan Arab Saudi yang notabene musuh Suriah atau Bashar al Assad melakukan protes kepada Donald Trump dan tetap pada komitmennya bahwa Dataran Tinggi Gholan milik wilayah Suriah. PBB juga tetap pada hukum internasional dan mengakui Dataran Tinggi Gholan adalah milik Suriah.
Dataran Tinggi Gholan adalah wilayah yang sangat strategis karena posisinya yang tinggi dan bisa melihat secara jelas, baik wilayah Suriah atau wilayah Israel. Dan bisa untuk memantau pergerakan setiap tentara Suriah yang ingin mendekati Dataran Tinggi Gholan.
Hal inilah yang membuat Israel tidak ingin mengembalikan Dataran Tinggi Gholan kepada Suriah. Karena kalau Dataran Tinggi Gholan dikembalikan ke Suriah justru akan membahayakan keamanan wilayah Isreal.Apalagi hubungan kedua negara seperti musuh bebuyutan.
Israel bukan hanya ingin pengakuan secara resmi Dataran Tinggi Gholan miliknya, tetapi juga wilayah Tepi Barat Palestina juga ingin menjadi wilayah Israel. Tentu ini akan menimbulkan kekacauan atau perang baru.
Setelah Dataran Tinggi Gholan diakui secara resmi oleh Amerika, maka Amerika atau Donald Trump dan Israel akan melakukan lobi-lobi ke banyak negara untuk mengakui wilayah Dataran Tinggi Gholan milik Israel. Seperti lobi-lobi pemindahan kedutaan negara-negara ke Yerusalem.
Kemungkinan perang baru antara Suriah dengan sekutu Iran dan Israel dengan sekutu Amerika tidak akan terelakkan.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews