Kereta Cepat ke Kota Nabi

Stasiun-stasiunnya yang megah di Makkah, Madinah, dan Jeddah dibangun oleh perusahaan dari Arab Saudi sendiri seperti Bin Ladin dan perusahaan Turki, Yapi Merkezi.

Sabtu, 23 April 2022 | 14:50 WIB
0
166
Kereta Cepat ke Kota Nabi
Kereta cepat Makkah-Madinah (Foto: dok. Pribadi)

Semula kami hendak ke Makkah saja, mengisi 10 hari terakhir bulan Ramadan. Tapi seorang kawan menyampaikan, jika tak mampir ke Madinah, "itu sombong namanya." 

Kiai Anang Masyhadi dari Pesantren Tazakka, Batang, kemudian berbicara singkat sepulang berjamaah subuh kemarin. "Makkah ini adalah kotanya Nabi Ibrahim AS, dan Madinah adalah kotanya Rasulullah Muhammad SAW." 

Maka hari ini, kami berenam pun naik kereta cepat dari Makkah ke Madinah. Yang hendak saya ceritakan adalah tentang kereta cepat ini, yang menghubungkan dua kota suci, seperti terlihat pada namanya: Al Haramain Express.

Pukul sembilan pagi, kami telah tiba di stasiun kota Makkah. Wow, megah, dingin, dan hening di bulan Ramadan. Tak ada keriuhan di ruang tunggu, dan tak banyak petugas kereta yang terlihat. Semua serba swalayan, otomatis, dan tepat waktu seperti halnya kereta cepat di kota-kota modern dunia. 

Kami duduk di gerbong bisnis, suasananya semewah di kabin pesawat. Lalu wushhhh... kereta berjalan, tidak terdengar derak roda besi menggilas rel seperti yang kerap terdengar dari kabin kereta biasa. 

Hanya beberapa menit, saya melihat panel informasi di langit-langit kabin: kereta ini berjalan dengan kecepatan 250 km per jam, masih di bawah kecepatan tertingginya yang disebutkan bisa 350 km per jam. Pemandangan yang berarak di jendela bisalah dibayangkan: hamparan gurun, bukit-bukit batu, permukiman kecil, lalu masuk ke Jeddah hanya dalam 27 menit, lalu terus ke Madinah, tujuan akhir perjalanan kami, juga perhentian akhir Al Haramain Express.

Inilah kereta paling cepat di Timur Tengah dan juga paling lama dinanti-nanti keberadaannya di Arab Saudi. Maklum, dalam suasana normal, jalur darat dan udara Makkah-Madinah selama ini begitu padat dengan orang-orang yang bepergian, terutama jamaah umroh dari seluruh dunia yang diperkirakan sampai 3 - 5 juta orang pertahun. 

Selama ini jalur sepanjang 444 km Makkah-Madinah dilayani dengan bis-bis besar selama kurang lebih enam jam perjalanan. Dengan kereta, perjalanan lebih efisien dan cepat -- hanya dua jam -- dan bisa mengangkut 60 juta penumpang setiap tahun atau 166.000 penumpang setiap hari.

Kereta ini dibangun tahun 2009 dan dinyatakan selesai pada 25 September 2018. Kereta cepat Al Haramain Express dibangun oleh konsorsium yang melibatkan banyak perusahaan dunia seperti perusahaan Talgo dari Spanyol, Bouygues dari Prancis, hingga China Railway Construction Corporation (CRCC) dari China yang juga membangun kereta cepat Jakarta-Bandung. Dan tentu saja perusahaan-perusahaan konstruksi Arab Saudi sendiri. 

Stasiun-stasiunnya yang megah di Makkah, Madinah, dan Jeddah dibangun oleh perusahaan dari Arab Saudi sendiri seperti Bin Ladin dan perusahaan Turki, Yapi Merkezi.

Begitulah. Saya tiba di Madinah menjelang dhuhur. Baru beberapa hari kota ini mulai dibuka untuk pengunjung dari luar Arab Saudi. Saya hanya mampir beberapa jam lamanya di kota tempat jazad Baginda Nabi Muhammad SAW bersemayam, sebelum kembali Makkah sore nanti, lagi-lagi dengan kereta cepat ini. 

Salam bagimu ya Rasulullah. Salam untukmu ya HabibalLah.

***