Kedekatan Akbar Hasyemi Rafsanjani dengan Kim Il Sung

Pada dasarnya, Indonesia adalah negara besar dan strategis. Negara yang bisa menjadi kekuatan ke-5 dunia apabila memiliki pemimpin yang cakap dan momentum yang tepat.

Selasa, 15 Maret 2022 | 13:47 WIB
0
119
Kedekatan Akbar Hasyemi Rafsanjani dengan Kim Il Sung
Akbar Hasyemi Rafsanjani dan Kim Il Sung (Foto: Facebook.com)

Ini adalah foto pemimpin Iran di masa lalu Akbar Hasyemi Rafsanjani dengan pendiri Korea Utara Kim Il Sung. Foto ini di ambil bahkan sebelum Rafsanjani menjabat sebagai Presiden Iran di tahun 1989.

Kedekatan Rafsanjani dengan Kim Il Sung sudah terjalin sangat lama. Dan kedekatan Iran dengan Korea Utara juga sudah berlangsung lama.

Rafsanjani adalah pemimpin Iran berhaluan reformis. Sedangkan Kim Il Sung adalah pendiri Korea Utara yang berhasil mengusir Amerika dalam perang Korea 1950-1953.

Maka jangan heran, kalau Iran dan Korea Utara hari ini adalah aliansinya Rusia dan China. Rusia dan China banyak terlibat langsung dalam membantu Iran dan Korea Utara dalam banyak kasus besar saat berhadapan dengan Barat.

Rusia di masa lalu bahkan di era Putin saat ini adalah penyokong Iran dan Korea Utara. Yang di belakang layar juga di support langsung full oleh China.

Salah satu efek perang Rusia vs Ukraina hari ini adalah akan berkahir dengan terbentuknya aliansi aliansi baru dalam perimbangan kekuatan di dunia.

Yang sudah pasti, setelah perang Rusia vs Ukraina ini, aliansi Rusia akan semakin solid dan kekuatan mereka akan semakin percaya diri menantang hegemoni AS, Eropa, dan NATO.

Aliansi Rusia kemungkinan akan diisi oleh negara negara seperti China, Korea Utara, Kuba, Myanmar, Suriah, Uni Emirat Arab, Turki, Arab Saudi, Pakistan, Vietnam, Venezuela, Argentina, Bolivia, Brazil, dan lain-lain.

Setidaknya aliansi ini lebih mendekati dalam menemukan jalan baru arah dunia ke depannya.

Sedangkan negara seperti Indonesia masih akan menjadi penonton dan besar kemungkinannya masih akan terus membebek ke AS, sambil ceramah soal masih netral dan masih Istiqomah dengan sikap bebas aktif, yang menurut saya sikap bebas aktif sudah tidak relevan dan sudah tidak berguna.

Indonesia, jika masih punya pemimpin yang punya kapasitas minimalis, sampai kapanpun jangan pernah berharap bisa ikut andil dalam menentukan arah mata angin dunia baru.

Pada dasarnya, Indonesia adalah negara besar dan strategis. Negara yang bisa menjadi kekuatan ke-5 dunia apabila memiliki pemimpin yang cakap dan momentum yang tepat.

Inilah sebenarnya yang harus terus didorong oleh semua rakyat. Mendorong Indonesia menjadi kekuatan utama dunia dan terlibat langsung dalam percaturan geopolitik dunia.

Masa-masa Indonesia menjadi negara lemah dan planga-plongo seharusnya sudah harus berakhir. Kita sudah saatnya naik kelas.

Kita harus terus berupaya agar rakyat kita semakin cerdas dalam berpolitik. Sehingga mampu menciptakan kesadaran kolektif bahwa level Indonesia seharusnya adalah kekuatan 5 besar dunia.

Tengku Zulkifli Usman