Saat Jamal Kashoggi Dikabarkan Diserahkan AS pada Arab Saudi

Semoga intelijen diberikan hati nurani yang mencintai nilai-nilai kemanusiaan, bukan hanya urusan uang dan harga diri, kepalsuan dan gengsi, dengan topeng untuk kepentingan bangsa dan negara.

Selasa, 5 November 2019 | 17:18 WIB
0
361
Saat Jamal Kashoggi Dikabarkan Diserahkan AS pada Arab Saudi
Jamal Kashoggi (Foto: dailymail.co.uk)

Kalau ini benar, inilah hal yang paling mengerikan dari dunia intelijen. Bagaimana dua negara (Amerika dan Arab Saudi), sama-sama setuju atas seorang Jamal Kashoggi. Jared Kushner, menantu Trump memberikan lampu hijau (lewat telepon) pada pangeran MBS dari Arab Saudi, untuk menangkap Jamal Kashoggi.

Arab Saudi kemudian membunuh dan menghilangkannya. Turki kemudian mengintercept telepon mereka dan menggunakan rekaman itu untuk menekan Trump untuk memaksa AS keluar dari Syria.

Bagaimana dengan Indonesia? Apakah pernah juga intelijen Indonesia bersepakat menyerahkan warga negaranya ke intelijen Amerika untuk "dihabisi"? Atau pernahkah Amerika menyerahkan seorang WNI pemegang greencard (permanen residen) untuk dihabisi Indonesia?

Mengerikan sekali, kalau ini benar. Bagaimana mungkin negara dapat menyerahkan warga negaranya untuk disiksa dan dibunuh di negara lain? Bayangkan kalau Indonesia dapat meminta negara Amerika mengirimkan WNI untuk dibunuh di negara lain seperti Turki? Merinding aku membayangkannya.

Intel oh intel.... Masih kah kamu punya hati nurani? Masihkah negara dapat senantiasa hadir melindungi dan menyelamatkan warga negaranya, lepas dari segala kepentingan politik dan pribadi? Jamal Kashoggi akhirnya mati setelah diserahkan Amerika pada Saudi Arabia.

Apakah Jamal Kashoggi pernah memikirkan ini sebelum semua terjadi? Sebegitu percayakah dia pada Amerika, walaupun cintanya pada negerinya tak terkira?

Kalau anda jadi Jamal Kashoggi waktu itu, menurutmu apa yang harus dia lakukan? Kalau ini benar, apa alasannya, sehingga Amerika tega menyerahkan Jamal Kashoggi untuk MBS yang Amerika tahu sangat muak dengan tulisan-tulisan Jamal Kashoggi.

Keadilan, oh keadilan. Catatan bagus untuk semua jurnalis. Jangan pernah percaya institusi intelijen negaramu 100 persen, seberapa pun cinta dan bangganya kamu pada negeri mu dan intelijenmu sendiri. Dunia ini penuh banyak kepentingan. Kamu hanya sejentik kotoran di ujung kuku mereka yang mudah disentil dan dibuang kapan saja, demi kepentingan perut, uang, politik, minyak, dan kerjasama sesama intelijen-intelijen lain.

Jadi, yang penting, buatlah dirimu sehat dan selamat. Ujilah segala sesuatu, dan banyak berdoa minta hikmah dan akal budi dari Tuhan untuk memimpinmu.

Jangan mudah percaya seorangpun. Jangan mau dijadikan pion dan jadi TO, digunakan user yang untuk kepentingan "mereka". Tetap low profile, rendah hati, dan sampaikan semua opinimu secara terbuka pada publik.Tetaplah positif dan baik. Mungkin ini cuma terjadi pada seorang Jamal Kashoggi saja. Tetapi bersiaplah untuk hal-hal terburuk yang mungkin terjadi pada hidupmu.

Buktikan pada mereka, bahwa kita memiliki kualitas kemanusiaan yang lebih baik.

Mari berdoa, supaya kaum intelijen itu diberikan hati nurani yang mencintai nilai-nilai kemanusiaan, bukan hanya urusan uang dan harga diri, kepalsuan dan gengsi, dengan topeng untuk kepentingan bangsa dan negara.

***