Indonesia tidak akan pernah berhenti mendukung Palestina. Perjuangan ini butuh keberpihakan nyata, bukan sekadar diskusi atau resolusi.
Konferensi ke-19 _Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC)_ yang digelar di Jakarta menjadi momentum penting dalam menunjukkan kesuksesan dan kepemimpinan Indonesia di kancah internasional.
Dalam perayaan 25 tahun berdirinya _PUIC,_ para pemimpin parlemen negara-negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) menegaskan solidaritas dan komitmen bersama membangun tatanan dunia yang lebih baik, adil, dan berwawasan kemanusiaan.
Konferensi kali ini mengangkat tema _"Good Governance and Strong Institutions as Pillars of Resilience",_ yang menyoroti pentingnya tata kelola pemerintahan yang baik sebagai fondasi ketahanan dalam menghadapi tantangan global.
Ketua DPR RI, Puan Maharani, dalam pidatonya menyampaikan bahwa semangat Konferensi Asia-Afrika 1955 masih sangat relevan dan menjadi inspirasi bagi _PUIC_ dalam menggalang kekuatan baru negara berkembang demi kemajuan umat Muslim.
“Kita tidak bisa membiarkan tatanan dunia berkembang secara alamiah. Kita harus mengambil peran, bersatu dalam solidaritas _PUIC_ untuk menciptakan tata politik, ekonomi, sosial, dan budaya yang humanis dan berkeadilan,” ujar Puan.
_PUIC_ diakui sebagai kekuatan strategis yang dapat memengaruhi kebijakan global apabila seluruh anggotanya bersatu. Sidang PUIC bukan hanya forum diskusi, tetapi wadah untuk menghasilkan agenda konkret dalam menghadapi tantangan global.
“Kita kuat karena solid, dan kita solid karena kuat. Maka dari itu, sidang ini bukan hanya forum diskusi, tapi juga wadah membahas konflik geopolitik, perubahan iklim, kesenjangan ekonomi, hingga perjuangan kemerdekaan Palestina,” tegas Puan.
Sementara itu, Presiden RI Prabowo Subianto saat membuka secara resmi konferensi, menyampaikan kebanggaan Indonesia sebagai tuan rumah PUIC ke-19 serta komitmen penuh dalam membela hak rakyat Palestina.
“Indonesia tidak akan pernah berhenti mendukung Palestina. Perjuangan ini butuh keberpihakan nyata, bukan sekadar diskusi atau resolusi,” ujar Prabowo.
Prabowo juga mengajak negara-negara Islam meneladani kepemimpinan besar dalam sejarah Islam seperti Sholahudin Al-Ayyubi dan Muhammad Al-Fatih yang membangun peradaban melalui kasih sayang, pengetahuan, dan keteladanan.
“Tidak ada negara miskin yang kuat. Kunci kekuatan ada pada pemerintahan yang bersih dan institusi yang kuat,” katanya.
Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Bramantyo Suwondo, turut menegaskan peran Indonesia sebagai negara yang menjunjung tinggi perdamaian dan stabilitas global.
“Dalam situasi global yang semakin tidak menentu, Indonesia berkomitmen untuk terus menjadi mitra aktif dalam membangun kerja sama internasional yang adil dan setara,” ujarnya.
Dengan kesuksesan penyelenggaraan _PUIC_ ke-19 dan semangat kebersamaan yang diperlihatkan para anggota, Indonesia kembali menunjukkan diri sebagai pemimpin yang mampu menjembatani kepentingan dunia Islam dan mendorong terciptanya peradaban dunia yang damai, adil, dan berkelanjutan.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews