Israel melobi Rusia untuk tidak menjual pesawat tempur generasi terbaru kepada Iran. Bukan pesawat tempur saja, rudal S-400 juga tidak boleh dijual kepada Iran.
Perdana Menteri Yair Lapid mengkhawatirkan hubungan yang makin erat antara Rusia dan Iran. Menurut Yair Lapid, hubungan kedua negara tersebut membahayakan Israel.
Dalam sebuah wawancara dengan dengan televisi berbahasa Rusia, yaitu RTVi pada Kamis 20/10/2022, Lapid berujar, " Iran adalah negara yang berbahaya, dan realitas bahwa Rusia bekerjasama dengan Iran, membahayakan seluruh dunia".
Perang Rusia vs Ukraina menjadikan hubungan Iran dan Rusia makin erat dan mesra. Karena kedua negara ini sama-sama musuh dari Amerika dan Eropa. Juga keduanya diberi sanksi ekonomi oleh Amerika dan sekutunya.
Bahkan, akhir-akhir ini nama Iran menjadi pusat perhatian bagi NATO, karena membantu Rusia dengan mengirim atau menjual drone Mohajer-6 dan Shahed-136.
Di satu sisi, Rusia dan Israel juga mempunyai hubungan yang erat sebelum pecah perang Rusia vs Ukraina.
Bahkan berkali-kali baik mantan Perdana Menteri Benyamin Netanyahu atau Yair Lapid menegaskan, bahwa Israel tidak akan membantu secara langsung kepada Ukraina dalam hal persenjataan militer.
Rusia pun juga memberi peringatan kepada Israel dari konsekuensi bantuan militer kepada Ukraina yang akan bisa merusak hubungan Moskow dan Tel Aviv.
Lantas mengapa Israel khawatir dengan hubungan yang makin erat antara Rusia dan Iran?
Karena Iran dan Rusia membuat suatu perjanjian atau kesepakatan yaitu Iran bersedia menjual drone Mohajer-6, Shahed-136 dan menjual Rudal Fateh 110 dan Rudal Zolghafar kepada Rusia.
Dan sebagai gantinya, Rusia akan menjual pesawat tempur SU-35 yang berjumlah 60 unit kepada Iran.
Pesawat tempur SU-35 ini sebenarnya untuk pesanan Mesir. Karena Mesir ditekan Amerika, maka pesanan SU-35 dibatalkan. Dan oleh Rusia dialihkan kepada Iran.
Selama ini Iran kesulitan dalam memperoleh pesawat tempur yang handal. Rerata pesawat lama yang di upgrade atau ditingkatkan kemampuannya.
Padahal sebelum perang Rusia vs Ukraina pecah, Iran yang ingin membeli pesawat dari Rusia selalu digagalkan oleh lobi-lobi Israel.
Israel melobi Rusia untuk tidak menjual pesawat tempur generasi terbaru kepada Iran. Bukan pesawat tempur saja, rudal S-400 juga tidak boleh dijual kepada Iran.
Bahkan dalam konflik di Suriah, rudal S-300 Rusia tidak boleh digunakan untuk menyerang pesawat tempur Israel yang menyerang wilayah Suriah.
Kalau hubungan Rusia dan Israel rusak, maka Iran akan diuntungkan dalam konflik dengan Israel.
Rusia bisa jadi akan menjual rudal S-400 kepada Iran, seperti Turki yang juga membeli rudal S-400 atau juga India. Dan bisa membahayakan atau menjadi ancaman keamanan Israel.
Hal inilah yang menjadi kekhawatiran atau ketakutan Israel dengan hubungan Rusia dan Iran yang makin erat.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews